webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

203. Lost Respect

Fauzan hanya termenung di depan meja makan yang panjang itu. Di sana, dari tadi ia sama sekali tidak memasukkan makanannya ke dalam mulutnya. Hanya terus memandanginya saja.

Ini sudah jam makan siang di kantornya. Semua pegawai yang istirahat, tentu saja menunggu-nunggu masalah ini. Tapi, bagi Fauzan ia sama sekali tidak tertarik. Fauzan tidak selera makan.

"Nadia!" panggil Fauzan yang mencegah Nadia masuk. Nadia kembali terhenti.

"Jika aku mengatakan yang sejujurnya padamu, bahwa aku sedang keluar dengan Sherly saat itu, apa kamu bisa menerimanya?" tanya Fauzan.

Nadia yang sudah setengah jalan itu, terhenti sejenak. Tapi, ia hanya menutup kedua matanya. Kemudian, ia tetap pergi masuk ke dalam kosannya. Meninggalkan Fauzan.

Teringat kejadian kemarin sore. Saat Fauzan berada di depan kos Nadia. Ia tidak jadi keluar dengan Nadia. Hanya kembali pulang ke rumah dengan kecewa.

Kemarin, rasanya apapun penjelasan Fauzan, Nadia sudah terlanjur kecewa.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com