Fauzan hanya termenung di depan meja makan yang panjang itu. Di sana, dari tadi ia sama sekali tidak memasukkan makanannya ke dalam mulutnya. Hanya terus memandanginya saja.
Ini sudah jam makan siang di kantornya. Semua pegawai yang istirahat, tentu saja menunggu-nunggu masalah ini. Tapi, bagi Fauzan ia sama sekali tidak tertarik. Fauzan tidak selera makan.
"Nadia!" panggil Fauzan yang mencegah Nadia masuk. Nadia kembali terhenti.
"Jika aku mengatakan yang sejujurnya padamu, bahwa aku sedang keluar dengan Sherly saat itu, apa kamu bisa menerimanya?" tanya Fauzan.
Nadia yang sudah setengah jalan itu, terhenti sejenak. Tapi, ia hanya menutup kedua matanya. Kemudian, ia tetap pergi masuk ke dalam kosannya. Meninggalkan Fauzan.
Teringat kejadian kemarin sore. Saat Fauzan berada di depan kos Nadia. Ia tidak jadi keluar dengan Nadia. Hanya kembali pulang ke rumah dengan kecewa.
Kemarin, rasanya apapun penjelasan Fauzan, Nadia sudah terlanjur kecewa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com