Nadia baru saja keluar dari ruang interview. Nadia dipanggil dari yang lumayan terakhir. Ternyata, betul juga kata Sherly.
Yang dipanggil yang pertama adalah yang sesuai dengan kualifikasi yang melamar. Nyatanya, nilai Fauzan memang bagus, dan jurusannya sesuai.
Yang membuat Nadia merasa tidak nyaman, adalah setelah pihak personalia memanggil Fauzan, mereka langsung memanggil Sherly. Sedangkan, personalia tidak segera memanggil Nadia dengan cepat.
Bukankah aneh? Padahal, tadi saat mendaftar, Nadia dan Fauzan mendaftar bersamaan. Bukankah seharusnya setelah Fauzan, baru Nadia yang mendaftar? Tapi, kenapa justru Sherly?
Sedangkan dirinya begitu lama dipanggil. Memang bukan yang terakhir, tapi Nadia menunggu cukup lama juga. Dan hal itu, tetap saja membuat Nadia merasa sangat tidak nyaman.
Nadia berjalan keluar ke tempat Fauzan menunggunya tadi. Saat Nadia bisa melihat ke arah Fauzan, Nadia melihat sesuatu yang membuatnya kembali merasa sangat tidak enak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com