webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

165. Interview

Nadia dan Fauzan turun dari motor Fauzan begitu Fauzan berganti memarkir motornya. Setelah itu, mereka melepas helm mereka masing-masing. Nadia memberikan helm-nya pada Fauzan untuk disimpan di atas motor Fauzan.

Mereka melihat sekitar. Berada di depan sebuah gedung yang lumayan cukup besar. Mereka pun berpakaian cukup formal.

Nadia memakai baju berkerah dan rok blus halus. Sedangkan Fauzan, memakai kemeja dan celana kain. Mereka memastikan juga bahwa mereka sudah sama-sama rapi.

Tentu saja, mereka akan menghadiri interview. Interview dari perusahaan yang mereka lamar dan sedang memanggil mereka. Di sana, ternyata yang datang interview, lumayan banyak.

"Aku sedikit gugup," kata Nadia yang memegangi dadanya. Fauzan melihat ke arah Nadia.

"Aku pun juga sama," balas Fauzan. "Tenang saja. Kamu hanya harus menarik nafas dalam-dalam dan berdoa dalam hati. Pastikan kalau kamu tidak akan tegang dan bingung. Bisa-bisa nanti kamu malah nge-blank," tutur Fauzan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com