webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urban
Zu wenig Bewertungen
372 Chs

155. Farewell part. 2

Fauzan berhasil menangkap Nadia yang akan jatuh itu. Nadia tidak jadi terjatuh. Fauzan menangkapnya. Ia memegangi pinggang Nadia yang akan terjatuh itu. Mereka saling tatap dengan saling berpandangan.

Mereka hanya terdiam dalam waktu yang sedikit lama. Kemudian, Fauzan segera menegakkan badan Nadia. Fauzan masih memegang foto Nadia itu di tangannya.

"Tolong, berikan fotoku itu," kata Nadia pelan. Fauzan memperhatikan Nadia.

"Menurutku foto ini bagus dan luci. Kenapa kamu sedih begitu?" tanya Fauzan.

"Foto itu, membuatku sedikit kecewa," kata Nadia.

"Kenapa? Apa ada cerita di balik foto ini?" tanya Fauzan.

"Foto itu, adalah foto di saat aku sedang salah seragam," kata Nadia. Fauzan mengkerutkan keningnya.

"Salah bagaimana?" tanya Fauzan lagi.

"Seragam waktu itu, menggunakan batik. Dan aku menggunakan seragam biasa. Saat aku sampai di sekolah, semua teman menertawakanku," ujar Nadia yang bercerita dengan mengkerucutkan mulutnya ke depan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com