"Ih Papa, Bang Saka, Kak Ken, Zara kan mau pergi sama Kak Zayn. Masa iya nggak boleh, sih?" Zara mengerucutkan bibirnya dengan kesal. Pasalnya, kali ini Papa dan kedua kakaknya malah menyekapnya di ruang keluarga.
Mereka menahan pergerakannya membuat Zara tak bisa kemana-mana. Hebat memang keluarga ini. Possesivenya bukan main.
Saka berdecak sebal, "Kamu tuh udah tahu lagi diincer banyak wartawan. Malah nekat keluar. Zara, kita tuh khawatir tau sama kamu."
Zara mengusap wajahnya kasar, "Ya iya, tapi kan Zara ke panti buat nganter adiknya Kak Zayn. Lagian nanti Kak Zayn bawa mobil kok, jadi aman!" jelas Zara penuh permohonan.
Mahendra yang merangkul bahu gadis itu berdehem dan kemudian membuka suara, "Udah ah, nggak usah ribut, Zara pokoknya di sini aja sama Papa."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com