Zara baru bisa main dengan adik Ghibran hari ini. Ia senang, dan tak sabar untuk menunggu Ghibran untuk menjemputnya. Kini, Zara sedang berada di ruang tamu, ditemani Saka yang memainkan game online di ponselnya.
Bel rumahnya berbunyi, membuat Zara segera bangkit, "Kak Saka, bye!" Serunya.
"Gue anter sampe depan, ya!" Seru Saka sembari ikut bangkit dan berjalan mengekori Zara.
Zara dan Saka berjalan bersisian menuju ke pintu gerbang rumahnya. Zara membuka pintu gerbangnya, namun bukan sosok Ghibran yang ia temui. Malah sosok yang Zara tak kenali. Saka ikut mengernyit dahi.
"Loh bukan Ghibran ya?" Tanya Saka dengan bingungnya.
Zara menganggukkan kepalanya pelan, "Maaf, Mas, ada apa?" Tanyanya bingung.
Lelaki dengan motor maticnya tadi mengulas senyum tipis, "Ini ada tiripan dari Mas Zayn, Mbak."
Ia memberikan sosok Zara sebuah kertas undangan. Lantas segera pamit untuk segera pergi dari sana.
"Kak, ini apa?" Tanya Zara sembari membuka kertas undangan itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com