webnovel

Perihal Bukti

"Ini gue kesini cuman buat nonton terus dengerin ocehan kalian, serius?" tanya Rayan tanpa emosi.

Ciko menarik nafas. "Tungguin bentar elah, si Bayu sama si Bara lagi keluar."

Dahu Rayan mengerut. "Ngapain?"

"Beli minum."

Rayan menggelengkan kepalanya. "Mau bahas apa sih? Ini gue kudu ke rumah bokap. Belum lagi ke rumah bunda." Nasib orang kaya yang rumahnya

dimana-mana, Andre membatin antara tidak habis pikir dan kasihan.

"Mau ngapain?" tanya Fildan.

"Kepo lo."

"Serius nanya ini bangsat."

Rayan mengangkat bahunya. "Gak tau sih, bokap nyuruh. Kalo ke bunda ya ... Main aja, kangen Ichel."

"Halah kangen apa kangen," serang Ciko, lagi.

"Ngasih surat orang tua. Besok gue mau minta bunda aja," terang Rayan pada akhirnya.

Ciko dan Fildan terdiam sementara Andre mengangguk paham.

"Ray lo kenapa jadi sebego ini?"

"Emang kapan Rayan pinter?" balas Ciko pada Fildan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com