webnovel

Berbagi Penderitaan, Sehidup Semati (22)

Redakteur: Wave Literature

"Belum, aku belum tidur." Count Louis berkata dengan lebih santai, "Baru saja kencan dengan Qianyu."

Dania di ujung telepon pun tertegun, lalu dia mempertanyakannya, "Kencan atau kamu yang memaksanya untuk bertemu?"

"Mengapa berkata begitu? Dia yang berinisiatif mengajakku." Nada bicara Count Louis agak sedikit geli, "Kamu pasti tidak akan percaya, kan?"

"Dia mengajakmu karena ingin menjelaskan semua kepadamu, kan?" Dania berkata dengan dingin, "Membujukmu agar jangan mengganggunya lagi?"

Count Louis pun terdiam. Beberapa detik kemudian, dia bertanya dengan penuh arti, "Bagaimana kamu bisa tahu? Dia pernah mencarimu?"

"Sebelumnya dia memang mencariku. Bukankah waktu itu aku yang membantumu untuk mengajaknya keluar? Tentu saja dia akan mencariku untuk menanyakan kejelasannya." Dania merasa agak bersalah, "Tapi aku sudah meninggalkan Amerika, sekarang aku di Dubai."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com