Mereka terdiam sesaat, setelah mendengar jawaban yang Predict katakan. "M-mayat?" Tanya Nada yang semakin memeluk lengan Icha dan menyembunyikan kepalanya. Meskipun keringat membasahi dirinya, Nada tidak peduli dan tetap bersembunyi dengan posisi seperti itu. Bulu kuduk mereka semua seketika berdiri, saat mereka kembali mencium bau itu yang kini semakin terasa busuk dan amis. Amis darah!!
"Apa karena ini sudah lebih dari jam dua malam, Dict?" Tanya Leo yang menatap ke arah jam dinding yang kemudian di balas sebuah anggukan dari Predict.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com