Ruang belajar SP tidak seperti biasanya, sangat ramai, bahkan hampir semua penghuni asrama ada disana setelah Nalesha mengundang mereka untuk menghadiri rapat koordinasi terkait proyek FAO dan manajemen bisnis yang baru saja 'dilaunching' dua hari lalu.
Acara itu malam hari tentu saja, lewat jam delapan lantaran Nalesha selaku pemimpin hajat punya urusan yang tidak dapat diganggu gugat sejak gelap Subuh. Maka Dhaiva dan Noer berinisiatif mencairkan dana konsumsi rapat asrama untuk membeli kopi instan kaleng berkafein tinggi sebagai penunjang rapat penting kali ini.
"Alright, apa semua udah kumpul? Gak akan Saya mulai kalau ada satu yang belum nampak disini …" Nalesha menghitung personil asrama satu per satu. "Masih 28, mana dua lagi? Tetangganya peka dong, ajak kesini, jangan ditinggal," lanjutnya sedikit sarkas.
"Ya tetangga Lo Lesh yang belum ada, si Jerry. Lo yang gak peka berarti …"
"Huuuuu!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com