webnovel

Scandalous Kingdom

Bagaimana jika sebuah keluarga menyimpan banyak rahasia karena kepentingan masing-masing? Di set pada sebuah kerajaan modern yang tak luput dari bayang-bayang skandal. Kepergian Raja dan Putra Mahkota yang tragis dan tidak biasa membuat keutuhan yang terjalin menjadi retak. Adam sebagai seorang pangeran memiliki kewajiban untuk membantu ibunya, sang ratu dalam mempertahankan keseimbangan negara sekaligus menjaga nama keluarga. Saat kekacauan dari dalam dan luar tak terbendung lagi, Adam diminta menduduki tahta untuk mempertahankan mahkota suci. Sebelum hal itu terwujud, seseorang dari keluarganya menusuk dirinya dari belakang. Isabelle, sang adik yang tak pernah tertarik, merasa harus ikut ambil peran saat dirinya mencium bau ketidakwajaran. Ketika mereka mulai bersikap teguh, bayang-bayang dari masa lalu juga kembali datang di hidup mereka semua. Momen yang mengejutkan itu tanpa sengaja turut menyulut peristiwa bara asmara, pertikaian hingga pertengkaran sedarah. Terdapat indikasi dan niat terselubung di setiap perkataan dan tindakan. Mereka menuntut kebenaran tapi tak ada yang ingin bersikap jujur. Semuanya kembali berujung pada Harta, Takhta, dan Mahkota. ~~~ Note: =>>Ini novel yang aku buat bagi kalian yang suka drama dan skandal. Kritikan dan masukan dari kalian akan selalu author perhatikan selama itu membangun. =>>Follow IG author: @supportafief =>>Support karya ini supaya author bisa selalu update untuk kalian. Trims!

M_Jief · Urban
Zu wenig Bewertungen
363 Chs

Bukan Tanggung Jawabku

Mendengar perdebatan yang sepertinya akan segera dimulai membuat wanita itu dengan senang terjun memasuki percakapan mereka. "Ah Edward, cucuku. Kalau kau merasa tidak enakkan, maka sebaiknya kau beristirahat saja. Jika harus nenek masih sanggup untuk mendorong kursi rodamu."

Morgan yang kembali kesal lantas bersuara, "Mariah diamlah. Edward terlihat cukup sehat dimataku. Tak perlu khawatir karena dirinya merupakan salah satu fokus penting bagiku."

Menoleh ke arah sang pangeran, dia melanjutkan kalimatnya, "Kau adalah seorang Putra Mahkota. Jadi sudah seharusnya dirimu menjadi fokusku, bukankah begitu? Hanya saja aku tak mengerti intensi niatmu yang hanya datang dan banyak diam di sini. Kalau kau masih merasa tak enak, seharusnya kau cukup berbaring saja dikasur hangatmu."

Mendengar kalimat tersebut membuat Edward merasa sedikit gusar. Pamannya bisa menebak langkahnya dengan baik dan tentunya ini adalah sebuah tanda kelemahan bagi dirinya sendiri.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com