webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
314 Chs

Mencari Tempat Beristirahat

"Brengsek!" ujar Aldi lalu terbatuk-batuk sembari mengelus-elus lehernya. "Kau mau membunuh kita semua, hah?"

"Salahmu sendiri," Ely tersenyum lebar seraya menggerak-gerakkan alisnya turun naik.

"Kenapa malah aku yang menjadi disalahkan?"

"Lain kali," Ely mencubit pipi Aldi hingga laki-laki itu meringis dengan wajah mengernyit. "Hati-hati kalau bicara dengan seorang wanita. Paham?"

"Wanita?" Aldi berpura-pura bingung, lantas mengedarkan pandangan ke seluruh sisi di dalam kendaraan itu. "Siapa yang kau masudkan itu? Aku tidak melihat ada wanita di sini."

"Kau bilang apa?!"

Cubitan Ely dengan cepat menemui sasarannya, rusuk kiri pria tersebut. Dan itu rasanya sangat tidak nyaman, Aldi meringis sembari minta ampun, dan kembali kendaraan itu bergerak dengan sangat liar.

"Ampun, ampun…"

"Menyebalkan!" dengus Ely seakan merajuk.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com