webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
314 Chs

Keraguan dan Tangisan

"Terkadang manusia bisa bersikap sangat mulia sebagaimana seorang malaikat. Dan terkadang—bahkan lebih banyak manusia yang justru lebih kejam dan sadis dibanding iblis itu sendiri."

"Yaah, tidak salah memang," sahut Ely. "Siapa pun yang membuat ujar-ujar seperti itu, dia sangat benar sekali."

"Tapi," lanjut Aldi pula. "Aku tidak yakin dengan hal itu."

"Kenapa memangnya? Ujar-ujar itu sangat benar sekali. Apa yang membuatmu tidak yakin?"

"Entahlah…" Aldi menghela napas dalam-dalam, melipat dua tangan sebagai bantalan bagi kepalanya, lalu mencoba memejamkan mata. "Surga itu omong kosong. Elysium… hanya angan-angan saja. Tempat itu tidak ada."

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com