webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
314 Chs

Canda Tawa

Aldi hanya bisa tertawa saja menanggapi hal tersebut. Semua orang yang ada di kabin utama itu pun sama-sama mengangguk-anggukan kepala. Setidaknya, mereka sependapat dengan sang kapten, bahwa Aldi—meski terlihat sedikit urakan—adalah laki-laki yang baik.

"Berapa foros nilai buruanmu?" tanya Kapten Dharma sembari melangkah mendekati anak perempuannya dan sang istri.

"Tiga ratus lima puluh—"

"Sedikit sekali?!" ujar sang kapten memotong ucapan Aldi. Lagi-lagi sebelah alis sang kapten terangkat tinggi, dan hal ini memancing tawa bagi beberapa mulut di sana.

"—Ribu foros," dan Aldi tertawa geleng-geleng kepala.

"Waah," Kapten Dharma berdecak kagum, bertolak pinggang, geleng-gelengkan kepala. "Kita membawa buronan berbahaya, guys!" ujarnya sembari memandang semua orang. "Berhati-hatilah!"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com