webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
282 Chs

D U A R A T U S E M P A T P U L U H D U A

Sudah hampir jam 12 malam, namun belum ada satu pesanpun yang Lisa balas, Alden mengatakan jika Lisa sedang operasi, namun sampai sekarang masih belum ada kabar darinya.

Ruby menelphone Lisa mungkin sudah puluhan kali, sampai dia muak sendiri dengan suara operator diseberang sana, dia juga malas dengan tanda ceklis dua namun belum biru itu, pesannya tidak dibaca lagi dan lagi.

Dia ingin ke rumah sakit tapi Alden melarangnya, entahlah bahkan rasanya sangat aneh jika seorang Alden tidak ingin dia disana, karena selama ini Alden selalu butuh Ruby untuk menenangkan Lisa yang terkadang terserang stress tiba-tiba.

Ruby memilih memejamkan matanya, tapi setelah mencoba berulang kali dia tetap tidak bisa, fikirannya masih selalu tertuju kepada Lisa.

"Kak belum tidur?"

"Belum, kok kamu masih di dapur?"

"Aku ngidam, suruh mas beliin nasi kuning"

"Good job Thalia, nasi kuning mana yang ada jam 12 malam ini"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com