webnovel

SAVAGE GIRL

SAVAGE GIRL menceritakan kisah tentang seorang gadis tangguh yang bersifat tomboy. Kehidupannya sungguh berwarna dengan adanya tokoh tokoh di dalam cerita. Gadis berjuta keistimewaan ini mampu mengubah hidup orang orang di sekitar hidupnya. So, See you soon^-^

Septika_Priastuti · Bücher und Literatur
Zu wenig Bewertungen
3 Chs

Arsaka's School

Pagi ini adalah hari pertama Saka di SMA Taruna Bakti . Sejak kemarin sore dia sudah tidak sabar untuk memulai prestasinya disekolah baru , alhasil pukul 05.55 dia sudah siap untuk turun dan sarapan bersama kedua orang tuanya dan Drika kakak laki lakinya.

Walaupun terkesan slengekan Saka adalah siswi yang berprestasi disekolah lamanya . Bahkan dia masuk ke kelas XI Ipa 1 di SMA Taruna Bakti, pialanya saja sudah memenuhi isi lemari besar di ruang tamu rumahnya. Mulai dari akademik dan non akademik . Saka sangat handal dalam bermain basket . Basket adalah bagian dari hidup Saka .(itu sih katanya sendiri)

"Pagi epribade",Saka menuruni anak tangga dengan semangat .

"Pagi sayang , tumben udah rapi aja .", goda sintia ,mamanya Saka .

"Ah elah mama , biasanya kan emang jam segini Saka udah siap.", mengerucutkan bibirnya .

Drika keluar dari kamarnya dan duduk di sebelah Saka ," Ih gemes deh , awas ya jangan bikin semua orang disekolah kamu ngerasa main catur ."

Saka menoleh ke arah abangnya ," Lah kok bisa? Emang kenapa ? Perasaan aku nggak pernah main catur deh , mendingan main basket ."

"Ih polos banget sih adeknya bang Drika ini , maksud abang tu jangan kamu skakmat semua teman kamu ", Drika tertawa melihat kepolosan adiknya.

Saka hanya nyengir kuda saat abangnya menjelaskan ," hehehe, ya kan yang penting omongan aku ada benernya , toh kalau mereka nggak di gituin nggak bakalan tuh mau berubah ."

Sintia yang mendengar perdebatan kedua anaknya hanya tersenyum dan duduk di hadapan anak anaknya.

"Drik, panggil papa kamu ya , dari tadi kok nggak turun turun !"

"Siap mamaku sayang", berdiri dan hormat layaknya tentara pada sang komandan dan berlalu pergi.

Hal itu membuat Saka terkekeh .

" Ma , Saka pamit dulu ya . Abang lama deh , nanti mama pamitin sama papa ya ma "

"Iya , ya sudah hati hati . Belajar yang bener ya di sekolah baru . Semoga kamu betah ."

" Pasti dong ma , selama di SMA Taruna Bakti ada ekskul basketnya , Saka pasti betah kok ." Menyalimi tangan mamanya.

Lalu Saka bergegas ke sekolah.

Tak lama abangnya kembali ke meja makan," Lah , Saka mana ma ?, katanya mau berangkat bareng , kok nggak ada ."

"Udah berangkat , kamu sih lama katanya . Jadi Saka nggak tahan nungguin kamu ." Kata mama sambil mengambilkan nasi ke piring papa.

*****

Saka berjalan menuju ruang kepala sekolah , dia ingin melaporkan atas kehadirannya sebagai murid baru . Namun , saat berada di dekat lapangan basket , Saka melihat keributan disana. Saat itu juga Saka menghampiri mereka .

"Eh lo nggak ada sopan santunnya ya jadi adek kelas , kalo lo mau main ya cari tempat lain lah , mata lo nggak liat gue lagi main basket disini." Kata salah satu dari mereka . Yang diketahui adalah ketua tim basket yang bernama Arsa.

"Ada apa sih ini ribut ribut,maaf permisi" , Saka meminta agar diberi jalan .

"Ada apa ya kak , kok ribut ribut , apa nggak bisa dibicarakan baik baik. Nggak enak lo masih pagi gini udah pada ribut , dilapangan lagi ." , ucap Saka melerai mereka.

"Lo siapa , dateng dateng udah jadi pahlawan kesiangan . Nggak usah ikut campur deh , lagian gue nggak ngerasa lo anak SMA sini ." Ucap Arsa tidak terima dengan kehadiran Saka.

"Maaf ya kak , siapa nama lo , gua juga nggak tau . Sebelumnya maaf banget , gue emang anak baru , justru gue nggak tau masalah lo apa sampai pagi pagi gini udah ribut nggak jelas , gue mau nanya emang apa salahnya , hah ?"

"Ya itu bukan urusan lo , anak baru aja udah sok jadi hiro buat si cupu ini . Nggak tau sopan santun sama aja kayak si cupu ini " Ucap Arsa sambil melirik Dion yang notabene adalah adik kelasnya .

"Ya emang sih bukan urusan gue , tapi apa kakak mikir. Kakak minta supaya adik kelas kakak ini sopan , tapi apa nyatanya ??. Kakak aja malah kayak nggak punya sopan santun pagi pagi gini bikin rusuh cuma gara gara hal sepele . Harusnya kakak lihat diri kakak udah bisa jadi panutan adek kelas belum ." Saka mengeluarkan semua uneg uneg yang mungkin dipendam oleh semua adek kelas .

Seketika Arsa langsung dibuat kicep dengan ucapan Saka . Dia sedikit tidak terima dan ada sedikit rasa salut karena baru kali ini ada yang berani dengannya .

Saka melihat ke arah Arsa ," Kenapa , kakak kok diem aja. Apa kakak nggak terima kalau gue nasehatin kakak kaya tadi ? Oke , kalau kakak nggak terima , monggo kita selesaikan secara baik baik di ruang kepala sekolah , mumpung gue juga lagi ada urusan disana ."

"Eits ,,, santai dong , nggak usah bawa bawa kepsek. Ya udah gue minta maap deh.", ucap Arsa akhirnya mengalah .

Saka memutar bola matanya malas, "Eh kak , kakak harusnya minta maaf bukan sama aku , tapi sama kakak yang ini ", sambil melihat ke arah Dion .

"Iya iya , bawel banget sih lo cewek jadi jadian." Ucap Arsa yang sukses membuat Saka terkejut.

"Apa lo bilang, gue tu punya nama , nama gue Saka , jangan seenaknya ganti ganti nama orang."

"Pantes aja kayak gitu , orang namanya aja kayak cowok gitu masih nggak ngaku aja kalo lo itu cewek jadi jadian ."

"Tau ah , nyebelin lo . Inget ya , gue bukan cewek jadi jadian." Ucap Saka menghentakkan kakinya dan berlalu pergi .