Baru kali ini, Lusiana merasakan kembali rasa ketakutan. Setelah sekian tahu tak begitu memperlihatkan rasa takut ketika berkumpul sama kita. Namun, untuk sekarang aku tak bisa membandingkan bagaimana rasanya selepas sudah dewasa? Apakah masih sama atau malah berbeda banget? Soalnya, aku sendiri tak bisa menjamin melihat masa depan kita sendiri.
Begitu pun selepas bertanya kepada Firdaus, "Firdaus, setelah kita berada di masa depan. Apakah nasib bakalan sama enggak ketika kita masih di masa lalu?" lagi, dan lagi aku berikan pertanyaan membuat Firdaus memberikan reaksi kurang memahami. Meskipun begitu aku sangat mengerti terkait ke depan bakalan seperti apa?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com