webnovel

SARI FADILLAH 2

Jika nanti aku belum bisa membahagiakan kamu yang pasti dalam pikiranku harus mengakhiri hubungan kita, walau sudah berjalan cukup lama menjalani suatu hubungan selama 3 tahun. Aku sudah berusaha mengikuti keinginanmu tapi kamu enggak bisa mengikuti keinginanku untuk akhiri hubungan cinta terlarang. Bukannya sudah janji akan selalu setia bersama dalam keadaan suka maupun duka, apapun yang kau alami sekarang belum tentu orang lain bisa menerima dengan lapang dada. Terkadang aku pernah merasakan hal yang dapat merugikan banyak orang, tapi berhubung aku memahami kondisinya langsung menyuruh untuk tidak melakukan yang tak senonoh. Padahal dalam hatiku bisa saja berselingkuh sama perempuan lain. Tapi aku enggak berani untuk menyakiti hatinya seorang perempuan yang kucintai sejak dari SMA sampai sekarang, malah ada niat untuk melamarmu pada saat kita sudah lulus Kuliah. Itu pun kalau kamu enggak selingkuh sama cowok lain. Kejadian tersebut merupakan paling menyebalkan menjalani hubungan pacaran selama 3 tahun, tanpa sadar kau telah menyakiti hatiku. Apa salahku selama menjalin hubungan? Apa kau enggak bisa menjamin bahwa aku tidak bisa setia? Pertanyaan ini masih tersimpan dalam benakku. Perjalanan telah kita lalui bersama sebelum aku pindah ke Bandung. Sempat mikir untuk putus karena kamu itu kurang percaya untuk menjalin hubungan jarak jauh, heh... ternyata dugaanku benar tanpa ada rekayasa yang di buat-buat. Pusing sekali memikirkan kamu di sini apakah baik-baik saja? Ada kejadian yang membuat aku menguras otak yaitu siapa sih sosok cowok selama berada di samping Sari? Penasaran juga setelah whatsapp sama Firdaus ternyata cowok selingkuh adik kelasnya. Hah... Sari suka sama adik kelasnya? Setahu aku kamu enggak mau menjalin hubungan adi kelas. Kenapa sekarang berubah pikiran? Hingga akhirnya aku tak peduli lagi sama Sari. Sudah aku putuskan akan menerima cinta dari perempuan lain, ingin tahu reaksinya seperti apa? Setelah mengetahui bahwa aku telah memiliki kekasih baru, pasti kamu akan cemburu. Namun, entah dari mana dapat informasinya. Apakah dari teman-temanku? Atau dari sahabatku Firdaus maupun Sidiq? Kita tunggu saja ke depannya seperti apa? Menurutku ide ini cukup menarik sih lagian Lusiana juga suka sama aku. Otomatis sudah waktunya merencanakan sesuatu yang lebih kreatif. Berhubung sekarang aku sedang berada di Jatinangor. Rasanya enggak tega juga menyakiti hati Lusiana setelah menerima cintanya, walaupun aku masih pacaran sama Sari. Untuk itu merahasiakan terlebih dahulu bahwa aku sama sekali belum punya pacar. Tapi aku juga harus memikirkan kembali mengenai kondisi kesehatan, kan semakin hari kondisi kesehatanku makin menurun. entah apa yang membuat penyakit dalam tubuhku enggak bisa di sembuhkan? Padahal sudah berusaha kesana kemari untuk menghilangkan penyakitku. Berharap sih Sari Fadillah masih seperti dulu menerima aku apa adanya.

MuhammadLutfiH · realistisch
Zu wenig Bewertungen
390 Chs

BAB 19 Lusiana Serius Marah Padaku

Mengingat ke masa itu terasa asing banget? Kadang kumerasa lagi sama pasangan. Heh ... setelah berpikir ternyata aku sudah putus, meski ingatnya hanya sekilas. Tetapi itu semua kulakukan hanya untukmu seorang. Namun, lantas dalam pikiran terkait persoalan kemarin deh, soalnya tak biasanya melakukan bukan ahlinya.

Kadang Sari pernah sekali-kalinya teleponku katanya, "Maafkan gue loe setelah mendengar telepon dari gue! Jangan pernah telepon balik," ucap Sari dengan ekspresi cemberut. Walaupun kita tak melakukan video call, tapi sudah ketahuan dari cara bicara seperti apa. Bukan bermaksud ingin menyakiti hatimu lagi! Hanya saja, perlu waktu untuk bisa move on darimu.

Sehingga pada saat, kita ada reuni tak usah mengingat ke masa itu. Bahwa punya sebuah hubungan hanya mampu sampai 3 tahun. Tetapi kalau pun berjodoh denganmu, bukan berarti menolak takdir dari maha esa. Hanya saja perlu sedikit renungan, biar bisa sama-sama intropeksi diri. Memang tak ada salahnya, misalkan menjalin hubungan.

Sebagai persahabatan atau pertemanan seperti awal pertemuan pada waktu SMA. Untuk kali ini, aku sudah berserah diri kepada Allah. Meskipun dalam hatiku sudah ada nama Lusiana. Ketika sudah menyangkut persoalan masa lalu, bahkan takkan bisa hilang dalam ingatanku. Tidak tahu kenapa sering kali mimpi ke arah sana. Padahal dalam diri ini terasa ringan misalkan, enggak bahas itu lagi.

Namun, kenapa kalian bahas kenangan bersama di masa Sekolah? Kurasa itu sengaja deh, biar aku ingat kembali sama Sari Fadillah. Padahal sudah kukatakan sebelumnya di group alumni kelas, "Guys, tolong ya selama kita reuni jangan bahas masa lalu! Apalagi menyangkut jatuh cinta beda kelas. Please ... jangan ini demi aku biar lekas lupa sama Sari!"

Heh ... sama saja bohong dong, aku berharap saja kalian mengerti keadaan hatiku seperti apa? Sayangnya, itu tergantung dari aku apakah bersedia bayar temanku separuh uang tabungan? Namun, setelah di cek ternyata keuanganku bakal habis. Gara-gara ingin segera melupakan kenangan bersama Sari Fadillah.

Hmmm ... kalau seperti ini sih, bisa-bisa uang tabungan bakal lekas habis. Sering banyak mengeluaran terkait kurang faedah banget, sehingga aku tetap berusaha lupakan masa laluku bersamanya. Tetapi apakah Sari sudah melupakan diriku?

Jawaban hanya ada dua yaitu mudah atau susah? Bayangkan saja aku memikirkan hal tersebut sampai sekarang. Malah pada saat, kita berdua sedang berbincang mengenai mata Kuliah. Di sebuah tempat mungkin bisa di jadikan renungan oleh kebanyakan orang. Asalkan, jangan bunuh diri saja gara-gara putus sama pasangannya.

Kalian harus mampu melawannya, demi masa depan masih terjaga. Dan lulus Kuliah dengan predikat terjamin bisa masuk ke Perusahaan terkenal di Bandung maupun Jakarta. Kalau kalian tanya padaku, Pasti tahu dong jawaban dariku apa? Benar sekali anda aku bakalan kembali ke Tasikmalaya. Tanpa adanya campur tangan orang tuaku.

Sehingga aku bisa sepuas mungkin, melakukan aku yang sukai. Karena, dari kecil aku banyak sekali larangan gara-gara penyakit di dalam tubuhku. Mungkin saja sampai sekarang Sari belum tahu, persoalan penyakit sedang berdiam diri di tubuh aku. Keinginanku sih, kasih tahu padanya. Hanya saja, terhalang oleh seseorang.

Entah apa sebenarnya melakukan semacam itu? Padahal sangat penting loh, biar teman atau sahabat tidak khawatir melihat keadaan aku sekarang. Mungkin saja dia sudah baik padaku! Berarti perlu kasih barang atau setidanya, makanan deh karena ia sangat suka bahas kuliner di channel Youtube. Sedangkan dia sendiri enggak tahu.

Kan aneh ya, seharusnya tahu dong siapa saja yang tonton? Heh... tunggu deh, kan Youtube enggak bisa lihat nama-namanya. Kecuali, jumlah penonton berapa? Baru deh, ada di lihat dekat sama judulnya. Meskipun aku dari dulu ingin punya channel Youtube? Namun, masih bingung mengenai konten apa?

Terkadang sulit mengekspresikan bahwa aku lagi bahagia, padahal dalam hatiku sangat terpukul banget. Mungkin diriku pernah mengalami rasa sakit hati tak kunjung hilang, Walaupun Lusiana suka sekali menghibur, tapi tetap saja belum mampu menghilangkan kenangan tersebut. Saking sayangnya, sama Sari.

Perbincangan kali ini, terganggu oleh ingatan tak terlepas dari situ. Namun, mungkin Lusi bakal lelah lihat aku galau mulu. Dan jangan sampai deh, berpikiran aneh-aneh tentangku. Kita 'kan sahabatan dari kecil! Jadi please ... bahas yang bisa membuatku semangat! Menjalani aktivitas perkuliahan hari ini. Misalkan, enggak bisa yah tidak apa-apa.

Aku pun tak bisa paksa Lusi untuk tetap berada di sini!

Sebelum memasuki jam Kuliah. Akhirnya, kita berdua sepakat untuk melanjutkan kembali. Pembahasan setelah selesai Kuliah. Oh, ya kenapa sahabatku bisa ke sini? Yah karena, tidak ada Kuliah. Nah, baru besok ada. Walaupun satu mata Kuliah. Tetapi sangatlah dia sukai, sampai-sampai curhat padaku.

Selama berjalan menuju gerbang keluar Kampusku. Ia sempat tanya perihal hubunganku sama Sari kenapa? Hanya saja, aku takkan bisa menjawab. Sekalipun bertanya lagi? Pasti tak ada jawaban dariku. Kalau mau tanya langsung ke Sari biar jelas, dan akurat. Semisalkan, aku ada salah jawab bisa polemik menyangkut masa laluku.

Kadang aku terasa lelah banget, memikirkan sesuatu berkaitan masa lalu. Malah Lusiana malas mendengarkan tentang hal tersebut, bahkan sempat marah beberapa hari. Untungnya, enggak terlalu lama. Biar bagaimana pun kurasa ini semua bergantung dalam diriku? kenapa pantas dia marah padaku? Sejak pertama kali bertemu lagi sampai sekarang bicara menyangkut masa lalu.

Belum pernah sekali pun bahas masa depan, setiba di dekat gerbang Kampus. Lihat dari wajahnya merasa malu banget, kenapa bisa sih berbuat seperti itu? Seharusnya, sadar dong pada saat ini sudah ada pengganti. Pilihlah pasangan yang menurutmu bagus untuk masa depan kita! Sehingga kalau ada masalah bisa saling memahami.

Kalau pun memang dari salah satu dari kalian, merasa tertekan keadaan sekarang. Semenjak mengalami permasalahan yang cukup parah, bahkan ada juga mengenai hal ini. Tolong gunakan dengan cara kepala dingin, biar masalah tersebut cepat selesai. Pamit sama aku dengan ekspresi kurang menyenangkan waduh ... pasti gara-gara tadi deh.

Sepertinya, aku perlu minta maaf padanya. Supaya hubungan aku sama Lusiana berjalan dengan lancar, meski bakal ada kendala perlu kuhadapi secara tenang. Ingat aku tuh, belum tentu memiliki dia seumur hidupku. Oh, ya jangan lupa juga bahwasanya setiap orang memiliki hati nurani perlu di jaga oleh kita.

Penyebab terjadi keretakan sebuah hubungan bukan itu saja, tapi masih banyak lagi. Setidaknya, aku bakal berusaha meluluhkan hatimu. Meskipun saat ini, dia keadaan lagi marah padaku. Semestinya sadar juga bahwa aku pun punya kesibukan mengenai tugas Kuliah. Kuharap sih, Lusiana mengerti karakterku seperti apa?

Meskipun terlalu dini untuk menyampaikan kepadanya! Berharap kamu juga mengerti.

Terkadang sulit sih, kalau tak sesuai sama hatinya. Meskipun aku suka padannya, sedangkan kamu enggak suka padaku. Itu sangat susah untuk memiliki rasa suka masuk ke dalam hatinya.