webnovel

Sang Raden

"Terakhir yang aku ingat, aku tersesat lalu pingsan dekat makam di tengah hutan. Saat aku membuka mata, aku sudah berada di tempat asing antah berantah...." Kirana... Seorang gadis kota yang terjebak masuk kedalam alam lain yang bernama Negeri Negaran. Ketika Kirana sadar dari pingsannya, ia bangun dalam keadaan yang berbeda. Dari baju yang ia kenakan, gaya rambutnya, semua berubah. Orang-orang di Negaran memanggil dan mengenal Kirana dengan nama Nyimas Sekar. Nama asing yang belum pernah Kirana dengar sebelumnya. Nyimas Sekar sebenarnya sudah mati, kini raga dan wujudnya digantikan oleh Kirana. Gadis kota yang tidak tau apa-apa itu harus menggantikan posisi Sekar dan mengemban tugas untuk merawat seorang calon raja yang sekarat. Kirana berusaha mencari jalan pulang, namun ia malah terjebak semakin dalam, hingga Kirana harus mempertaruhkan nyawanya demi Raden Sastra, calon raja Negaran. Meskipun Kirana tidak mengerti bagaimana cara kehidupan orang masa lampau, tapi ia mencoba untuk beradaptasi, dari cara berpakaian, pekerjaan dan pola makan. Namun semakin lama Kirana semakin dalam masuk ke permasalahan yang ada disana, hal terberat adalah posisi dimana saat terjadi perang antara Raden Sastra dan Pamannya untuk berebut kekuasaan sebagai Raja. Kirana harus menyelesaikan tugasnya, supaya ia mendapatkan jalan kembali ke dunia nyata.

Nimas_3462 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
369 Chs

Pusaran angin yang mengerikan

Tapi sepertinya harapan Kalima untuk bisa minum telah pupus setelah melihat keadaan sungai, air sungai mengalir deras tapi berwarna abu-abu gelap. Sungai itu tercemar oleh abu, membuat ketiganya gusar karena mereka harus mengisi bambu untuk persediaan minum di jalan.

Kalima beralih ke tebing-tebing yang ada di sekitar sungai, berharap ia bisa menemukan mata air disana. Namun setelah berkeliling dan mencari, ia tak kunjung menemukan mata air juga. Akhirnya, ketiganya kembali ke atas dengan perasaan hampa.

"Bagaimana ini, persediaan air kita hampir habis. Tapi pasti abu ini sudah menyebar di setiap sungai di Negaran"

"Kau benar Sundari, oleh sebab itu kita akan mencari sumber mata air lainnya"

"Paman, bagaimana kalau kita minta kepada warga. Di desa mereka pasti ada sumur kan?"

Mendengar itu Kirana langsung berdesir, tangannya mencengkram erat tali kuda lalu gemetar. Kalima memperhatikan Kirana, ia pasti masih sangat trauma dengan kejadian waktu itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com