webnovel

SANG PENJAGA TERAKHIR

No. 1 WPC #116: Pimpinan Pria - Makhluk Mitos. _____ Cindaku adalah sosok misterius yang diyakini sebagai manusia yang memiliki kemampuan magis dan dapat merubah wujudnya menjadi harimau atau setengah harimau di tanah Sumatra, terutama di Jambi dan Sumatra Barat. Cindaku juga diyakini sebagai penjaga hubungan manusia dan harimau tetap berada pada jalur semestinya. Sementara Mori adalah seorang remaja yang memiliki kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk tak kasatmata. Suatu hari, ketika Mori menolong warga dan polisi hutan yang tersesat di hutan setelah melakukan penyergapan penebang liar karena melintasi daerah terlarang, secara tidak sengaja Mori bertemu langsung dengan Cindaku yang selama ini hanya dianggap mitos turun temurun.   Selain bertemu Cindaku, Mori juga bertemu dengan sosok tak biasa bernama Idris yang memiliki kekuatan dan pengaruh luar biasa! Idris mengatakan jika Mori bisa memilih hidup berdampingan dengan makhluk mitos atau mengabaikannya. Setelah pertemuan tidak sengaja Mori dengan Idris, Mori juga bertemu makhluk-makhluk lain yang selama ini dianggap mitos satu persatu. Hingga Mori terlibat langsung, mau atau tidak mau dan membuat Mori harus memilih seperti yang dikatakan Idris. Akankah Mori menerima setiap keanehan yang muncul di kehidupannya atau mengabaikan semua yang ada? Ikuti lanjutan kisah petualangan ini dalam SANG PENJAGA TERAKHIR! *** Up date setiap hari Minggu.

Ai_S_Sena · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
211 Chs

184. Berlatih Menahan Dingin.

Review sebelumnya.

Dahnia telah meletakkan pakaian ganti untuk Mori di atas meja, dekat tempat Mori duduk. "Nenek buatkan teh hangat dulu biar bisa membantu menghangatkan tubuhmu!" ucap Dahnia sambil mengusap punggung Mori pelan.

"Baik nek!" sahut Mori sambil membuka seleting jaketnya dengan dibantu Ahmad, yang juga membantu mengganti pakaian Mori dengan baju yang kering.

Ahmad memperhatikan jika luka di bahu dan lengan Mori tampak semakin menutup. Dengan menggunakan sebuah handuk kecil yang telah disiapkan Dahnia di atas meja, Ahmad membersihkan sisa darah yang melekat pada tubuh dan luka Mori, terutama pada bagian kepalanya.

Setelah semua darah dan luka dibersihkan, barulah Ahmad membantu memakaikan baju untuk Mori. "Apa sakit?!" tanya Ahmad ketika melihat Mori sedikit meringis saat mengangkat bahunya.

"Sedikit sakit dan juga ngilu! Mungkin karena mengenai tulang bahu!" jelas Mori yang sudah tidak meringis lagi, begitu menurunkan lengan kirinya.   

***

BAB 187

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com