KE JAMBI
Setelah sejam kemudian kang Gandi datang bersama Asep masuk ke rumah, kang Gandi membawa pesananku, martabak telor dua bungkus dan kopi beberapa renceng juga kartu perdana. Setelah kubuka kartu perdana nya ternyata lebih parah lagi, tak ada sinya yang kudapat dari HP ku.
“Wah parah nih kang Gandi, kayaknya saya bakal kesusahan upload video, susah banget ini sinyal disini. Akhirnya kuganti dengan kartu siim yang lama dan memang sinyalnya lebih kuat satu strip saja.
“Kang, enak nih martabak telornya?hehehehe,” kataku.
“Spesial buat kang Narendra ini kang,” kata Asep.
“Ah moso, spesial buat Lina kali…hahahahaha,” ledekku ke Asep.
“Preeett….,” kata nya.
“Kok gitu sih, kemaren saya liat kayaknya gayung bersambut deh kang Asep,” kataku.
“Apanya yang bersambut?” tanya Asep.
“Senyumnya itu loh yang bersambut…ciieeee….” Kataku.
“Ah itu perasaan akang saja atuh kang Narendra,” katanya.
“Ya sudah, kalo gak mau, buat saya dan kang Gandi saja ya kang..,” kataku.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com