webnovel

Kasih sayang ayah.

Bi Tini menenteng kopi pesanan Manaf yang di pinta beberapa menit yang lalu.

Kakinya berat untuk melangkah saat melihat Kayla sudah ada di sebrang kursi yang Manaf duduki.

"Bi Tini, mana kopinya?" Manaf melihat kehadiran pembantunya itu. Ia tak mau jika sampai Bi Tini mendengar perbincangan antara dirinya dengan Kayla hingga ia berusaha menuntaskan tugas Bi Tini lebih dahulu.

Tubuh Bi Tini merunduk. Mau tidak mau dia tetap harus menghidangkan kopi pesanan tuannya itu.

Dengan sangat sopan, Bi Tini menyimpan secangkir kopi tepat di hadapan Manaf.

"Makasih kopinya Bi."

"Iya tuan."

Bola mata Manaf sedikit mengedip ke arah Bi Tini hingga wanita renta itu terlihat mengangguk faham kalau dirinya harus segera pergi dari tempat itu.

Manaf pun mulai angkat bicara setelah melihat situasi itu aman.

"Ada apa om memanggil saya?" tanya Kayla.

"Aku hanya ingin kamu segera keluar dari rumahku."

"Jadi om mengusirku?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com