Rumah keluarga Marissa.
Marissa sedang duduk di sofa. Dia memegang segelas anggur merah dan mengocoknya dengan lembut. Cairan merah tua itu bergoyang, berpadu dengan jari-jari panjangnya yang putih. Terlihat sangat indah. Dia sedikit gemetar saat ini. Dia mengangkat tangannya untuk mendekatkan mulut cangkir ke bibirnya. Lalu, dia menyesap anggur merah itu dengan perlahan.
Marissa tersenyum ringan dan berkata, "Bagaimana keadaan di sana?"
Ayah Marissa yang berada di seberangnya menjawab dengan cepat, "Aku sudah melakukannya dengan benar sesuai perintahmu. Aku bisa memastikan bahwa dokter itu tidak bisa datang ke Indonesia untuk merawat Yura. Yura, wanita itu hanya akan menunggu untuk mati."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com