webnovel

52. Jangan Sia-Siakan

Melihat padmasari menangis, Amurwa Bhumi hanya bisa mengelus kepala istrinya dengan lembut sambil sesekali memberikan kecupan di kening Padmasari.

"Hei mengapa menangis? Bukankah kamu sudah berhasil membuat suamimu bahagia karena menjadi yang pertama untukmu? Hapus air matamu dan jangan pernah kau tampakkan kepadaku karena saat ini aku merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Kalau kamu memiliki masalah katakan kepadaku apa masalahmu sehingga aku bisa memberikan solusi yang terbaik untukku hem?" Padmasari menganggukkan kepalanya. Dalam hati ia menyesali kebodohannya karena menangis di saat suaminya merasakan kebahagiaan. Ia hanya diam sambil memandang Amurwa Bhumi yang terus saja memberikan perlakuan lembut kepadanya.

"Mas, terima kasih.'

"Untuk ?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com