Aku sempat merasa semesta tak adil. Aku senantiasa menjaga shalatku dan pergaulanku. Membasahi bibirku dengan dzikir tapi kenapa Allah membuatku lumpuh. Kecelakan itu merenggut kekuatan kedua kakiku. Tapi berkat abangku yang selalu menyemangatiku aku mampu menerima semuanya. Aku hanya butuh waktu. Aku berpikir dengan keadaan seperti ini bagaimana kehidupanku kelak. Apakah nanti aku tak kan berkeluarga. Aku hanya mampu berdoa pada Ilahi, dan jujur hatiku sedikit menyimpan nama 'Vano'.
Ketika Ilahi menjawab
Aku perbaiki imanku disepertiga malamku. Rinjani adalah jawabnya. Ia membangkitkanku dari keruhnya dunia.
"Om, tante. Kedatangan saya Vano Ali Rainanda kemari tidak lain adalah untuk melamar putri om dan tante. Saya sudah mendengar berita kecelakaan yang menimpanya. Saya juga tahu bahwa putri om kehilangan kemampuan berjalan. Tapi saya sudah memantapkan diri dan berniat untuk menjaganya," ucapku dengan mantap.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com