Menikmati indahnya pelangi setelah hujan reda memang sudah kebiasaanku. Ingin sekali aku menyentuh jembatan yang berwarna-warni itu, bermain di atasnya dan menghilangkan nelangsa yang menyelimuti hatiku. Pengkhianatan datang menghapiriku kembali, aku sudah muak dengan kata-kata cinta, semua hanya dusta. Dikhianati berkali-kali membuatku lelah, lebih baik kubuang saja semua rasa ini.
Pelangi indah itu sudah mulai hilang, mentari beranjak menuju peristirahatannya, malam pun segera tiba, dan aku beranjak menuju rumahku.
"Rachel.." seseorang memanggilku
"Iya bu, ada apa?" jawabku sembari mendekati beliau
"Kamu dari mana? Tadi haruko mencarimu" ucap ibu
"Untuk apa lagi dia mencariku?"
"Loh, kok kamu ngomongnya gitu sayang?"
Tidak sempatku menjawab pertanyaan ibu, ponselku berdering.
"Hello, ini siapa?" aku menganggkat telepon itu, dan berjalan menuju kamarku
"Chel, kamu nggak.."
Telepon itu langsung kumatikan, buat apa lagi dia mencariku, aku sudah muak dengan permainan dia.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com