Beberapa lama aku di sekolah ini, aku merasa nyaman sekolah disini. Aku mendapatkan banyak teman dan ternyata mereka tidak memandang status sosialku yang jauh berbeda di bawah mereka. Hari ini aku dan Tifa pergi ke kantin. Saat aku tengah membawa makanan, aku tak sengaja menabrak Lidya dan menumpahkan minuman yang dipegangnya, sehingga bajunya kotor dan basah.
"Heh, anak kampung. Lo punya mata gak sih?"
"Maaf banget kak, aku gak sengaja"
"Enak banget lo bilang gak sengaja. Dasar anak kampung!!"
Lidya membalasku dengan menumpahkan minuman ke bajuku. Aku tak mampu berkata apa-apa. Aku benar-benar ingin menangis saat Lidya mengatakan aku anak kampung dan dia mencoba menamparku. Alangkah beruntungnya aku karena Rio menahan tangan Lidya.
"Lid, apa-apaan sih lo. Setiap masalah pasti lo selesain dengan emosi."
"Gimana gue gak emosi say? Liat dong baju gue. Kotor nih gara-gara anak kampung ini"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com