"Hei, bolehkah aku bertanya?" tanya Tsuchiya yang sedari tadi diam saja. Oh iya, seingatku dia sama sekali tak menunjukkan kesedihan, bahkan menangis pun tidak. Ku persilakan perempuan ini untuk mengajukan pertanyaan. "Sedari tadi aku memperhatikan, kau tak pernah menggerakkan tangan kirimu, bahkan saat menahan Arata, kau hanya menggunakan tangan kanan, itu pun menggunakan lengan, bukan jari-jari. Biasanya kalau orang sedang menahan orang lain, pasti menggunakan semuanya. Apakah kedua tanganmu baik-baik saja?" tanyanya.
Ah, dia menyadarinya. Aku pun menjawab, "Tanganku tak bisa digerakkan. Dokter bilang kalau hal itu sudah biasa kepada pengidap kanker otak, begitupun dengan jari-jari di tangan kananku. Sebelumnya aku pernah merasakannya, tapi tidak separah sekarang."
"Apakah kakimu juga mengalami hal yang sama? Tadi kau bilang kalau kau sempat mengalami kakimu tak bisa digerakkan," tanya Harada. Aku mengangguk.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com