webnovel

REWRITE THE STAR'S

"Kamu adalah kata semu, yang tak jua menemukan titik temu." Arunika Nayanika, gadis cantik pemilik netra hitam legam dan pipi bolong disebelah kiri. Terkenal tidak bisa diam juga asal ceplas-ceplos saat berbicara, membuat gadis itu banyak memiliki teman, meski hanya teman bukan sosok yang benar-benar berarti dalam hidupnya yang disebut sahabat. Gadis yang sering menguncir kuda rambutnya itu adalah gadis yang rapuh. Dibalik sifat bar-bar dan asal ceplosnya, ia memiliki trauma berat dengan segala hal yang disebut 'rumah'. 'Rumah' yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk kembali, saat dunia menyakiti. Namun tidak, untuk sosok Arunika. Sekolah, menjadi tempatnya melepaskan luka dan trauma pada 'rumah'. Hingga, Tuhan mengirimkan sosok luar biasa bernama Sandyakala Lazuardi. Sosok dingin, ketus, pedas dan misterius. Yang mampu membuat Arunika menemukan arti 'rumah' sebenarnya. Namun, berbanding terbaik. Menurut Sandyakala bertemu Arunika adalah kesialan dalam hidupnya, yang tak seharusnya tertulis dalam lembar cerita.

Mitha_14 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
214 Chs

Sahabat (2)

Denandra menghela nafas mendengarkan semua perkataan Arunika, gadis itu seakan mencurahkan semua keluh kesahnya karena terlalu dipendam tanpa mau ia ungkapkan, Denandra pernah bertanya dan gadis itu pasti mengatakan jika percuma juga mengatakan kebenaran.

Gadis itu menepuk bahu kanan Arunika perlahan, supaya gadis itu tidak merasakan terlalu sedih, gunanya Denandra begini memang supaya Arunika setidaknya bisa menumpahkan bebannya.

"Gue mau manju juga pasti lo tahan." Denandra kembali menarik tangannya supaya ia kembali menyetir, gadis itu tertawa pelan.

Memang benar, selama ini jika Denandra ingin membantu melawan, gadis itu akan selalu ditarik mundur oleh Arunika. Tidak usah katanya.

"Nggak usah," ujar Arunika, membuat Denandra memutar bola mantanya.

Benarkan? Gadis itu memang suka sekali menyebalkan ingin dibantu tapi tidak memperbolehkan, padahal Denandra suka membantu apalagi sosok itu Arunika.

"Oh iya, gimana sama Alterio?" Arunika mengangguk.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com