webnovel

REWRITE THE STAR'S

"Kamu adalah kata semu, yang tak jua menemukan titik temu." Arunika Nayanika, gadis cantik pemilik netra hitam legam dan pipi bolong disebelah kiri. Terkenal tidak bisa diam juga asal ceplas-ceplos saat berbicara, membuat gadis itu banyak memiliki teman, meski hanya teman bukan sosok yang benar-benar berarti dalam hidupnya yang disebut sahabat. Gadis yang sering menguncir kuda rambutnya itu adalah gadis yang rapuh. Dibalik sifat bar-bar dan asal ceplosnya, ia memiliki trauma berat dengan segala hal yang disebut 'rumah'. 'Rumah' yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk kembali, saat dunia menyakiti. Namun tidak, untuk sosok Arunika. Sekolah, menjadi tempatnya melepaskan luka dan trauma pada 'rumah'. Hingga, Tuhan mengirimkan sosok luar biasa bernama Sandyakala Lazuardi. Sosok dingin, ketus, pedas dan misterius. Yang mampu membuat Arunika menemukan arti 'rumah' sebenarnya. Namun, berbanding terbaik. Menurut Sandyakala bertemu Arunika adalah kesialan dalam hidupnya, yang tak seharusnya tertulis dalam lembar cerita.

Mitha_14 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
214 Chs

Perkemahan (4)

Kania dan Hila membulatkan matanya kala melihat papan nama yang mereka lewati, juga beberapa tenda yang sudah berdiri disana. SMA Guardian? SMA Guardian yang akan menjadi teman mereka diperkemahan ini?

Tatapan matanya bertemu dengan Arunika, gadis itu melambaikan tangannya semangat begitu juga Hila yang sangat antusias bertemu dengan Arunika.

"Arunika…" Hila tersenyum lebar dan memeluk Arunika, membuat beberapa murid SMA Guardian juga SMA Semansa kaget dengan apa yang terjadi.

"Lo apa kabar?" Kania tersenyum lebar kearah Arunika, meski Arunika pernah menolak ajakan mereka dan menghilang beberapa waktu Kania maupun Hila sama sekali tidak marah dan sekarang malah melupakan jika mereka sedang ditatap dengan masing-masing tatapan oleh sekolah masing-masing.

"Gue baik, sorry buat waktu itu."

"Its okay." Hila tertawa pelan, Kania tersenyum dan mengangguk.

"Halo Arunika." Rayn mendekat kearah Arunika dan melambaikan tangannya, Arunika tersenyum dan balas melambaikan tangannya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com