webnovel

REWRITE THE STAR'S

"Kamu adalah kata semu, yang tak jua menemukan titik temu." Arunika Nayanika, gadis cantik pemilik netra hitam legam dan pipi bolong disebelah kiri. Terkenal tidak bisa diam juga asal ceplas-ceplos saat berbicara, membuat gadis itu banyak memiliki teman, meski hanya teman bukan sosok yang benar-benar berarti dalam hidupnya yang disebut sahabat. Gadis yang sering menguncir kuda rambutnya itu adalah gadis yang rapuh. Dibalik sifat bar-bar dan asal ceplosnya, ia memiliki trauma berat dengan segala hal yang disebut 'rumah'. 'Rumah' yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk kembali, saat dunia menyakiti. Namun tidak, untuk sosok Arunika. Sekolah, menjadi tempatnya melepaskan luka dan trauma pada 'rumah'. Hingga, Tuhan mengirimkan sosok luar biasa bernama Sandyakala Lazuardi. Sosok dingin, ketus, pedas dan misterius. Yang mampu membuat Arunika menemukan arti 'rumah' sebenarnya. Namun, berbanding terbaik. Menurut Sandyakala bertemu Arunika adalah kesialan dalam hidupnya, yang tak seharusnya tertulis dalam lembar cerita.

Mitha_14 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
214 Chs

Mungkinkah?

Ditempatnya Arunika juga melakukan hal yang sama, setelah gadis itu membersihkan diri dan menutup tirai kamar, ia memilih merebahkan dirinya diatas kasur. Ditemani boneka pemberian Alterio, ingatannya berputar pada semua hal yang sudah Alterio lakukan padanya. Namun, hanya satu kejadian yang masih terus terngiang.

Iya, dimana ia dan Alterio menikmati indahnya kota Jakarta dimalam hari.

*

Setelah acara selesai tepat pukul sepuluh malam, seperti janji Alterio saat mereka sampai dilobby, laki-laki itu akan mengajak Arunika makan dipinggir jalan dan melihat gedung dijembatan penyebrang.

"Kalau kaya gini doang, mending gue nggak ikut."

"Bukan makan malam keluarga ini namanya, makan malam antar rekan bisnis supaya mereka tau kalau lo sama gue tunangan." Imbuh gadis itu yang mampu membuat Alterio terkekeh pelan dengan fokus yang masih berada pada jalanan didepannya.

"Tumben mau ngomong pendapat, biasanya nggak mau." Arunika menghela nafas dan menatap Alterio.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com