Angin sedang berhembus cukup kencang dan menerbangkan dedaunan kering di sepanjang jalan. Kimberly terus melambai ke arah mobil sedan yang sedang melaju dari rumahnya dan berakhir menghilang di belokan. Ia segera menuju pintu rumah sambil menggesek kedua tangan. Di depan pintu, kakaknya sudah menunggu.
Ia melirik sekilas ke mata Thomas yang sudah setengah tertutup sebelum ia memasukkan kunci ke dalam lubang pintu. "Kau masih mengantuk? Bukannya di mobil sudah tidur?" herannya seraya memutar kunci itu dan menekan gagang pintu.
"Belum. Aku sulit tidur di dalam mobil bau itu," ujarnya.
"Kan jendelanya sudah dibuka."
"Baunya masih ada." Thomas berlalu menaiki tangga menuju kamar dengan tas makanan di tangannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com