Tiba-tiba bunda menghentikan kalimatnya karena dia mendengar suara Airin tersedu di pangkuannya.
Airin menangis tersedu karena sudah tidak sanggup untuk menahan tangis. Kini dia sudah tidak peduli jika sang Bunda mengetahui kerapuhan hatinya. Dia menyembunyikan wajahnya dalam pangkuan sang bunda. Airin terlihat menangis tersedu hingga napasnya terasa berat dan tercekat.
"Bund… nda… Ai….Airin… masih ingin bersama Alif," kata Airin dengan suara yang terputus-putus.
"Iya, Bunda mengerti bagaimana perasaan kamu. Bunda mengerti kamu butuh waktu," kata bunda.
"Maafkan Airin, Bund. Maaf," kata Airin sambil menegakkan tubuhnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com