webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
377 Chs

Bagian 273

"Iya, Mbok" jawab Airin sambil mengangguk yakin.

"Iya, dulu waktu Alif dan Airin masih SMA. Dia pernah main ke sini sekali," Alif membantu Airin menerangkan.

"Oooh... sudah lama sekali ya...." ujar si Mbok sambil mengingat-ingat momen pertemuannya dengan Airin.

"Iya, Mbok. Tapi Mbok dari dulu sampai sekarang masih sama, masih cantik. Mbok berarti awet muda," puji Airin.

"Ah, masa iya Mbak? Mbok sudah tua, masa dibilang muda? Kalau Mbok masih muda tidak mungkin dong Mbok akan dipanggil Mbok. Kalau masih mud amah Mbok dipanggilnya Mbak. Seperti Mbak… Mbak… Mbak… Mbak siapa, Mas?" Si Mbok yang lupa dengan nama Airin dengan gayanya yang lucu bertanya pada Alif.

Alif menertawakan tingkah lucu asisten rumah tangganya itu, "Hahaha… Mbok ini gimana sih? Masa lupa sama namanya," ledek Alif.

"Iya, Mbok kan berarti beneran sudah tua. Sudah pikun. Maaf…. Namanya siapa, Mbak?" tanya Si Mbok langsung pada Airin.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com