Raya segera mematikan panggilan telepon dari Rama tersebut dengan kesal.
"Mau apa lagi sih? semalam kan sudah aku kasih tahu kalau kita selesai sampai di sini aja, kenapa sekarang dia masih aja hubungin aku? Kalau sampai Mas Bian tahu kan bisa jadi masalah lagi, ih!" gumam Raya.
"Ra… lama banget sih," protes Bian yang sudah menunggu Raya membawakan sarapannya.
"Iya, Mas. Sebentar," kata Raya sambil mematikan ponselnya agar Rama tidak bisa menghubunginya.
"Semoga aja kamu nggak nekad ya, Ram. Semoga kamu bisa mengerti aku," doa Raya lirih.
Raya kemudian meninggalkan ponselnya kembali di atas meja dan pergi menuju ke balkon untuk menemui Bian.
"Kamu lama banget sih, ngapain aja di dalem?" tanya Bian saat Raya muncul.
"Nggak ngapa-ngapain, Mas. Itu loh, ngecek ponsel aku. Kok mati gitu," ujar Raya.
"Mati? Rusak?" tanya Bian.
"Nggak kok, Mas. Mungkin hanya karena kehabisan baterai. Orang kemarin nggak aku charge dayanya," jawab Raya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com