"Iya, semua pasti hanya karena kamu ingin sok-sokan jadi pahlawan buat Airin kan? Kamu hanya ingin terlihat hebat di hadapan dia," jawab Bian.
"Kurang ajar!" sebuah bogem langsung dilayangkan oleh Alif.
BUUUGH….
Suara bogem itu saat mendarat tepat di pipi Bian. Bian yang tidak terima dengan perlakuan ALif langsung membalas dengan hal yang sama. Pertarungan 2 jantan pun tidak dapat dielakkan. Mereka saling memukul dan menendang.
Jalanan komplek masih sepi, sama sekali tidak ada mobil, motor atau pun orang yang melintas jadi mereka bisa berkelahi sampai mereka berdua puas. Pukulan demi pukulan terus saja melayang dan mendarat di tubuh mereka, hingga mereka berdua sama-sama terkapar di atas aspal dengan wajah penuh luka dan tubuh yang sakit semua.
Bian dan Alif terengah-engah. Mereka kelelahan dan kesakitan. Dalam diam mereka saling memandang. Ego mereka masih sangat tinggi, mereka masih tidak saling berbicara hingga beberapa lama.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com