"Syutttt….." dua anak panah menancap di meja, serangan panah yang membuat kami kaget. Beruntung tak ada tangan kami yang terluka saat di meja.
Yora pun segera menarik anak panah yang tertancap itu, lalu dia berdiri dan berucap "Sialan! Siapa yang berani menyerang kami?",
Kami pun cepat berdiri dan keluar dari penginapan ini. Kami segera mencari orang yang telah menyerang kami. Tetapi tempat ini nampak sunyi, tidak ada seorang pun yang terlihat disini.
Kami segera kembali ke dalam dan kembali duduk. Di anak panah kedua, kami menemukan sepucuk surat yang terikat di anak panah. Kayora pun segera mengambil surat itu dan membacanya. Surat yang membuat kami kaget namun kami tidak takut, sebuah surat yang berisi mengancam nyawa kami disini.
"Urusan kita belum selesai! Aku akan membuat kalian membayar yang telah kalian lakukan padaku!"
"A-apaan ini? Mengancam kami, memang kami takut!" ucap Kayora.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com