webnovel

Segel Terbuka

Kondisi Li Mei terus memburuk, racun mematikan yang menyebar di tubuhnya membuatnya mati rasa. Li Mei hanya bisa beristirahat di bawah pohon tidak jauh dari tempat pertarungan. Li Mei menyobek ujung pakaiannya untuk mengikat ujung lengan agar racun tidak menyebar semakin luas.

"Apa Zhu Jian baik-baik saja?. Beberapa dari mereka petarung tingkat tinggi. Tubuhku sudah mulai mati rasa, ini pasti racun dari bisa ular yang sudah di ekstrak. Aku harus meminta bantuan Shifu untuk menutup jalur peredaran darah sementara waktu agar racun tidak menyebar kebagian organ inti".

Dengan keringat dingin yang bercucuran dan tubuh gemetar, Li Mei bersila dan meletakkan pedang di atas pangkuannya. Dia mulai berkonsentrasi dan memanggil Shifunya. 'Shifu.. Dengarkan panggilanku. Bisakah Shifu menolongku untuk sementara waktu'. Panggil Li Mei.

Tidak lama kemudian, roh Shifu keluar dari mata pedang dan melihat keadaan Li Mei. ' Aku mengerti. Aku akan menutup jalur peredaran darah di bagian lengan. Mungkin untuk sementara Lenganmu akan lumpuh, tapi ini lebih baik sebelum racun menyebar keseluruh tubuh'.

Shifu duduk didepan Li Mei, dia menotok aliran chi bagian peredaran darah. Seketika Li Mei pinsan setelah jalur Chi tertutup dan Shifu membaringkannya . Dan dari tangan Shifu keluar pil penetral racun. Shifu memasukkan pil itu kedalam mulut Li Mei. 'Minumlah pil ini untuk menetralkan racun sementara waktu. Aku hanya bisa menolongmu sampai disini. Jaga dirimu baik-baik Li Mei'. Seketika Roh Shifu menghilang.

***

Disisi lain Zhu Jian yang di kelilingi para petarung bayaran mengeluarkan pedang dari sarungnya. "Katakan, siapa yang mengutus kalian untuk melenyapkanku?. Asal kalian tahu, tidak sulit bagiku untuk mencabut nyawa kalian saat ini juga!!".

"Kau hanya petarung tingkat 1, tidak sulit bagi kami yang sudah berada di tingkat 3 untuk membunuhmu". Kata salah satu dari mereka.

"Rupanya kalian tidak bisa di ajak berbicara baik-baik. Baiklah jika itu mau kalian". Pedang Zhu Jian mengeluarkan petir yang menyelimuti tubuhnya. Tiba-tiba langit berubah menjadi hitam dan suara petir yang menggelegar membuat angin bertiup kencang. Zhu Jian menatap para petarung bayaran dengan tatapannya yang mematikan.

Para petarung bayaran yang melihat aura mematikan dari Zhu Jian mulai panik, mereka tidak menyangka Pangeran yang dikenal dengan si lemah memiliki kekuatan dahsyat yang tersembunyi.

"Aku memberi waktu kalian untuk pergi, jika kalian tetap diam maka aku anggap kalian mencoba melawan".

Zhu Jian mengangkat pedang didepannya dan menggores sedikit jarinya agar darah keluar sebagai kontrak atau perjanjian penggunaan jurus terlarang. "Dengan perjanjian darah, Aku Zhu Jian sebagai Tuanmu memanggilmu untuk datang sebagai Roh pedangku. Jurus terlarang tingkat pertama Tiānkōng lóng zhàndòujī".

Seketika Naga muncul dari langit dan menghantam semua orang yang ada disekitarnya, dan membuat semua musuh yang ada di dekatnya terpental hingga terluka dalam. Resiko dari jurus terlarang ini adalah berdampak pada pemiliknya,

Ukhuk.. Ukhuk..

Zhu Jian mengeluarkan darah dari mulutnya, dan naga yang sudah terpanggil mengamuk karena sejatinya dia di panggil dengan paksa.

"Sial, aku juga terkena dampaknya, dan sepertinya aku tidak bisa mengendalikannya seperti waktu itu".

Naga itu mengamuk dan merasuk ke tubuh Zhu Jian"Berani kau mengusikku?, kau yang seperti ini tidak mungkin bisa mengendalikanmu, justru akulah yang akan mengendalikammu". Kata Naga yang sudahh merasuki tubuh Zhu Jian.

'Kurang ajar kau, Keluar dari tubuhku!! Aku adalah Tuanmu dan kau adalah budakku. Keluar sekarang juga!! ', Perintah Zhu Jian yang masih menguasai kesadarannya.

Tubuh Zhu Jian menganyunkan pedang tanpa kehendaknya ke segala arah hingga Zhu Jian sampai di tempat dimana Li Mei terbaring. Naga yang menguasai tubuh Zhu Jian mulai bernafsu dengan Li Mei dan menginginkan darahnya.

"Hahaha… wanita bercadar ini sungguh cantik dan molek. Darah keperawanannya pasti sangat nikmat". Kata Naga yang menguasai tubuh Zhu Jian.

Tubuh Zhu Jian mulai mendekat kearah Li Mei, namun akal sehat Zhu Jian tidak membiarkan Naga itu menguasai tubuhnya, dengan sekuat tenaga Zhu Jian mengambil pedangnya dan menusuk kaki serta tangannya agar kesadarannya kembali.

Naga itu keluar dari tubuh Zhu Jian dan dengan cepat Zhu Jian menyegel kekuatannya. Zhu Jian yang berlumuran darah menggendong wanita bercadar atau Li Mei keluar dari hutan itu.

"Nona bertahanlah!!!".