"Aku tidak setuju jika kau harus menjual rumah ini. Rumah ini terlalu banyak kenangan. Selama ayah masih hidup jangan coba- coba kau jual rumah ini, Wang Yu!" seru Jang Jo Hoong keras.
"Memang kau perlu uang berapa, hingga kau harus menjual rumah ini? Jika kau jual, kami akan tinggal di mana? Apa kau tega membiarkan ayah dan ibumu ini menderita karena tidak memiliki tempat bernaung? Kecuali, jika kami berdua sudah mati, kau baru bisa menjual rumah ini dan menguasai harta ayahmu," sahut Yee So.
Jang Wan Yo hanya mengangguk, "Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu," jawab Jang Wan Yo singkat.
Jang Jo Hoong dan Yee So hanya bisa menatap kepergian putra mereka satu-satunya itu dengan perasaan hancur. Bagaimana mungkin, anak yang begitu penurut ketika kecil, saat baru memasuki usia dewasa menjadi anak yang suka memberontak dan melawan kepada orang tua. Bahkan Jang Jo Hoong merasa tidak di hargai sama sekali oleh anak mereka sendiri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com