Hana menatap sekelilingnya. Ia selalu takut dengan mimpi. Karena setiap kali ia bermimpi, ia akan melihat pria itu lagi. Pria yang menyiksa pria san wanita itu di sebuah rumah di tengah hutan. Tiba- tiba Hana melihat seorang wanita cantik dengan permainan serulingnya yang begitu merdu. Wanita itu duduk di atas pohon sambil menggoyangkan kakinya dengan begitu santai.
Hana tersenyum dan melambaikan tangannya. Wanita itu pun melompat turun dengan mudahnya. "Gadis kecil, apa kau tersesat?"
"Tidak ...eh, ak-aku bisa bicara?"
"Tentu saja kau bisa bicara. Kau pikir kau ini seekor kelinci sampai tidak bisa bicara?"
"Kalau begitu ini adalah mimpi teraneh yang pernah aku alami."
"Namamu Hana , bukan? Kau bisa memanggilku Kakak Xia. Kau harus menjalani kehidupanmu yang ke-7 ini dengan bahagia, Hei Ran. Pejamkan matamu, dan aku akan membuat kau mengingat bagaimana kehidupanmu di suatu masa."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com