Hujan semakin turun dengan deras di lokasi pernikahan Nico dan Meilana. Beberapa orang katering sudah datang untuk memberesi makanan dan membungkus beberapa makanan yang jumlah masih banyak, kan sayang jika harus dibuang, karena itu kan belinya pakai uang bukan daun.
Setelah makanan itu dibungkus, orang-orang katering pulang ke tempat mereka. Nico dan Meilana tidak bisa pulang, karena mungkin akan kesulitan untuk masuk ke dalam mobil. Gaun putih itu pasti akan kotor terkena lumpur. Petir dan kilat terus menerus menyamar dengan suara yang memekikkan telinga, Nico sendiri berusaha untuk tidak tahiu walaupun dirinya takut dengan itu. Sedangkan Meilana, sudah bersembunyi di dalam dekapan Nico yang hangat.
"Kenapa hujannya tidak berhenti-henti juga ya?" tanya Carlos keheranan.
"Tidak tahu juga, soalnya ramalan cuaca hari ini bilanh bahwa cuacanya cerah dan tidak ada hujan," jawab Santo sambil memandang ponselnya itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com