"Hahaha sudahlah, kan memang begitu. Kamu memasak tidak perlu waktu lama," ujar Steve.
"Ya sudah, coba ini cicipi dulu," ujar Lyra meniup – niup sendok berisi kuah. Steve langsung menyeruputnya.
"Eumm enak…," ujar Steve.
"Oh iya, kurang telur. Sebentar…"
Lyra membuka kulkas dan mengambil dua butir telur, lalu di percahkan dan di masukkan ke dalam mie. Lyra langsung mengaduknya pelan – pelan agar telurnya cepat masak. Tidak lama kemudian Lyra segera mematikan kompornya dan menuangkan mie itu ke dalam 2 buah mangkuk.
"Ini silahkan di makan…"
"Wah…" Steve langsung memakan mie buatan Lyra dengan lahap.
"Hati – hati Steve, masih panas lho," ujar Lyra khawatir.
"Tidak apa – apa, yang penting aku bisa merasakan masakanmu yang enak ini," ujar Steve.
"Merasakan bagaimana, kalau makannya saja tidak di tiup dulu," ujar Lyra kesal.
"Baiklah, aku akan meniupnya," ujar Steve.
"Baiklah, begitu dong," ujar Lyra senang.
….
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com