Bab 12 keputusasaan
Jun muyan mencari nama nya dan bai wei yin
" jun muyan dewa kematian dan bai wei yin Dewi kehidupan " suara manegtik terdengar jelas disana suara ini tidak membawa pesona seperti biasanya. suara putus asa dan serta harapan mencerminkan wajah letih jun muyan walaupun ia masih seperti sebelumnya tanpa ekspresi tapi mata emas yang dulu di penuhi momentum kini hilang hanya rasa lelah, putus asa, bahkan obsesi terlihat jelas di mata emas nya.
Setelah mengucapkan namanya batu sansheng III bersinar cahaya putih susu menyelimuti seluruh batu membentuk tulisan Indah
'Bai wei yin & jun muyan'
Tulisan Indah tidak tampak sempurna karena terdapat retakan kecil diantara namanya dan bai wei yin yang seperti menggambarkan kehidupan yang hancur yang mereka alami.
Melihat retakan ini jun muyan tahu ia memiliki tiga kesempatan yang di tetapkan jika masih tidak dapa mencegah kematian di kehidupan selanjutnya maka ia akan kehilangan kesempatan dan tidak akan bertemu lagi.
Memikirkan ia kehilangan semua kesempatan mata emas jun muyan berubah gelap
Tidak peduli dia akan menghentikan cahaya nasib memisahkan mereka bersama.
Senyum kasih sayang terbentuk di wajah tampan jun muyan senyum begitu cermelang benar-benar muncul wajah tanpa ekspresi jun muyan yang membuatnya lebih tampan, bibir seksi mengeluarkan suara serak mempesona
" ayin jika kau menggunakan cahaya nasib memisahkan kita maka aku menggunakan darah jiwa ku untuk mengikat mu kembali " tawa mempesona terdengar gila ketika jun muyan terus mengelus-elus nama bai wei yi di batu sansheng III seakan bahwa bai wei yin berada di depannya.
Kegilaan di mata jun muyan semakin dalam.
Jun muyan menutup matanya dan mengangkat tangan kanan nya cahaya hitam menyelimuti telapak tangannya memperlihatkan belati hitam tajam di telapak tangannya
' Menusuk!!!'
Jun muyan menusukan belati hitam itu kedalam jantung nya
' Mencabut!!!'
Darah merah menodai batu sansheng III warna merah darah terlihat jelas di batu hitam tersebut.
Batuk.. Batuk.. Batuk...
Jun muyan memuntahkan darah karena luka tusuk di jantungnya walaupun tidak membuat mati tetap membuat merasa sakit kedalam jiwa.
' Duk '
Jun muyan berlutut ia mencoba menggapai nama nya dan bai wei yin, jun muyan terus mengulurkan tangan yang kini di penuhi darah merah mengerikan,
Jun muyan menulis kembali namanya dan bai wei yi dengan darahnya
" aku.. Batuk.. Jun muyan dewa kematian.. Batuk... Batuk.. Menggunakan darah jiwaku untuk menghubungkan takdir yang teputus... Batuk.. Batuk.. "
Jun muyan menggunakan kekuatan terakhir untuk kembali menghubungkan takdir yang terputus dengan jiwa nya.
Jun muyan melihat batu sansheng III di selimuti cahaya hitam serta emas membentuk kembali nama mereka yang di selimut kegelapan serta cahaya melihat bahwa nama mereka kembali terhubung membuat jun muyan tersenyum tipis .
Wajah tampan jun muyan pucat tiba-tiba simpul-simpul aneh mulai terbentuk di sekitar jun muyan cahaya merah darah membentuk simbol-simbol kuno misterius
Jun muyan mengangkat kepalanya melihat lubang hitam yang tidak terbatas seakan siap menelan nya, jun muyan mengerutkan keningnya dia tahu bahwa batu sansheng III menggunakan kekuatan jiwa nya untuk mengirimkan jun muyan ke pasangan hidupnya ,tapi karena keretakan nama serta cahaya nasib membuat dia tidak mungkin di pertemukan dengan mudah ,dia mungkin di kirim saat dia belum lahir atau mungkin mati
Memikirkan bahwa ia akan dipertemukan tubuh dingin bai wei yin rasa cemas serta rasa takut yang belum pernah ia rasakan selama hidupnya muncul di dalam hati nya
Jun muyan tidak tahu semenjak dia menyadari bahwa ia jatuh Cinta emosi aneh yang belum pernah ia rasakan terus bermunculan di kedalaman hati nya, entah takut, rindu, sakit, bahkan obsesi mengerikan terus ia rasakan