Awalnya aku tidak berpikir seperti ini karena ini adalah hal mustahil. Kenapa mereka ingin membuatku bisa bangkit berdiri dan hidup lagi. Padahal kalau mau dibilang seharusnya tidak ada paksaan buat mereka melakukan ini. Atau apakah papa membuat perjanjian untuk jangan sampai membiarkan aku mati. Namun dari mana mereka tahu kondisiku? Aku sudah memastikan tidak ada pelacak dan lainnya yang memberi informasi ke luar.
Jujur ini sedikit aneh buatku, ah tidak, ini sangatlah aneh. Kemungkinan yang aku bisa pikirkan adalah begitu melihat aku bertarung, para warga mempercayaiku dan tidak membenciku sebagai penyihir. Namun itu kalau iya seharusnya itu di saat aku memenangkan pertarungan, bukan kalah.
"Jadi mereka ilmuwan ahli teknologi ya? Itu sedikit mengejutkanku."
"Begitu pula denganku. Jujur aku tidak bisa memahami situasi yang sedang terjadi. Tunggu ada satu hal yang ingin kupastikan, para penyihir dari 'Evil Sorcerer Cultist' seharusnya masih menyerang dan membabi buta para warga dengan sihir bukan?"
"Apa maksud dari pertanyaanmu, tentu saja begitu."
Untuk pertama kalinya aku tidak bisa berpikir secara lurus dan jernih. Mungkin saja karena aku masih syok karena kalah sebelumnya hanya karena teledor dan kurang merencanakan. Seharusnya aku paham bahwa aku tidak bisa melakukan segala sesuatu dengan benar kalau rencana yang kubuat itu dadakan, apalagi tidak membuat rencana.
Alasan kenapa aku membuat rencana itu karena aku bisa membatasi diri sendiri untuk melakukan hal-hal bodoh yang membuatku pasti gagal. Ini sudah terbukti dari semua pengalaman yang aku sudah miliki, memang nyatanya begitu. Bahkan hal kecil saja tanpa rencana pasti akan gagal, itu pasti.
"Walau kita semua punya kemampuan memahami dan memprediksi yang bisa diandalkan, kupastikan tidak ada yang bisa mengerti keadaan sekarang ini. Aku sendiri saja yang hidup sebelum kalian datang sampai sekarang tidak bisa memahaminya."
"Aku benci mengatakan ini, tetapi ucapan Rie memang benar. Untuk pertama kalinya aku tidak bisa memahami keadaan yang sedang terjadi."
"Oh tunggu sebentar, seharusnya begitu para ilmuwan itu selesai mengganti tabung mana kompres itu, aku akan langsung kembali ke tubuhku dan tertarik keluar dari alam bawah sadar ini. Jadi kita lanjutkan pembicaraan selagi aku berada di luar."
"Kami mengerti. Aku kira walau dengan batasan seperti itu Rie masih bisa menang, ternyata tidak. Biarkan kami membantumu nanti dengan mengatakan rencana kami."
Aku tahu mereka pasti memang bisa diandalkan. Sebelumnya aku pernah mengatakan aku hanya bisa mengandalkan diriku bukan? Ucapanku barusan tidak menyangkal ucapan lamaku, mereka memang bagian dari diriku bukan?
Hanya dalam hitungan detik saja, kesadaranku kembali ke tubuhku yang sebagian besar rusak karena serangan itu. Jangan berkata bahwa karena aku punya tubuh android lalu aku bisa melakukan segalanya dengan sesukaku, tidak, makanya sebelumnya aku tersiksa karena begitu banyak batasan yang ada.
"Akhirnya kau bangun juga Rie-sama.��
"Kalian lagi. Kali ini kalian melakukan apa kepadaku selama aku tidak sadarkan diri?"
"Percayalah kepada kami Rie-sama, kami hanya menolongmu."
"Kalau begitu bagaimana kalian bisa tahu lokasiku?"
"Karena mendengar ada keributan, kami ketakutan dan pergi dari rumah sakit dengan segala peralatan penting. Tidak kami sangka bahwa ketika kami sedang berusaha kabur, kami melihat tiba-tiba Rie-sama jatuh dan tidak sadarkan diri."
Ucapan mereka logis dan masuk akal, memang semua orang panik dan pasti ingin menyelamatkan diri mereka juga barang berharga mereka. Sebenarnya aku tidak meragukan mereka, hanya ingin memastikan keadaan yang sebenarnya.
"IAI, konfirmasi ucapan mereka."
"Ucapan mereka tepat, tidak terdeteksi kebohongan atau kenaikan detak jantung tiba-tiba."
"Untuk kali ini aku melepaskan kalian. Sebaiknya kalian pergi dari sini karena tempat ini akan hancur. Enggan aku berkata, tetapi terima kasih."
Begitu aku mengucapkan kalimat terakhirku kepada mereka, aku langsung pergi masuk ke dalam gedung perusahaan lagi yang belum sepenuhnya hancur. Setidaknya aku ingin memindah semua data penting yang tidak boleh hilang dan lenyap.
Selagi aku memindahkan semua data ini ke sistem penyimpanan IAI di tubuhku sendiri, telepon perusahaan di atas mejaku berdering. Tentu saja aku tidak menghiraukannya dan mengangkat telepon itu dan menjawabnya.
"Di sini Akaterasu Rie berbicara, apa keperluaan apa ya menelpon?"
"Kami cukup terkejut bahwa setelah enam kali kami menelpon akhirnya terjawab juga. Nona Rie, kalau ini benar dirimu, kami mohon datang ke White Hall gedung pemerintah sekarang juga. Kami mengharapkan kedatanganmu secepat mungkin."
White Hall!? Jadi yang barusan menelpon adalah pemerintah? Kemungkinan besar mereka mencoba menelpon perusahaan sejak mendengar kabar bahwa para penyihir jahat dari 'Evil Sorcerer Cultist' menyerang kota Teyviate. Pikiranku sangat kacau, banyak hal besar terjadi dan tidak ada jeda di antara setiap kejadian itu.
Namun aku tidak berdiam diri walau pikiranku kacau. Sambil memindah data, aku memikirkan cara untuk bisa sampai ke White Hall dengan cepat dalam keadaan kacau ini. Pasti aku tidak mungkin bisa menggunakan mobilku karena jalanan penuh dengan kerusakan dan mayat. Jadi yang bisa aku lakukan adalah lewat transportasi udara. Ya… helikopter. Jangan terkejut karena perusahaan seperti perusahaan ini pasti memiliki helikopter untuk memindahkan orang penting atau untuk keperluan darurat seperti ini.
"IAI, sudah tidak ada data apa pun yang tertinggal?"
"Sudah nona. Nona bisa langsung ke landasan helikopter, aku sudah menyalakan mesinnya. Begitu nona siap, aku akan langsung menerbangkannya."
"Baiklah, bagus."
Aku lupa bahwa helikopter yang ada pun sudah sangat maju, mesin bisa dihidupkan dari kejauhan, auto-pilot yang handal, semuanya itu sudah harus lengkap. Aku tahu jelas kalau IAI memang bisa dihandalkan dengan segalanya, namanya juga kecerdasan buatan. Rasanya dengan adanya IAI, aku punya dua otak sekaligus, ditambah dengan kepribadian lainku jadi ada delapan otak seluruhnya.
Begitu selesai memindahkan data, aku tidak membuang waktu. Dengan berlari mengejar waktu, aku langsung menuju ke landasan helikopter di atap gedung ini, di lantai 14. Sesuai rencana IAI, saat aku siap, dia langsung menerbangkan helikopter ini ke White Hall yang jaraknya kira-kira ratusan km. Normalnya butuh waktu satu jam, tetapi kecepatan terbang helikopter ini udah di atas 150 km/jam.
"Turunkan aku di lapangan terbuka itu IAI."
"Dimengerti nona Rie."
Kedatanganku rupanya sudah diketahui oleh salah satu yang sudah siap menyambutku. Pasti siapa pun yang menelponku tadi sudah memberi tahu bahwa aku akan datang dengan cepat. Kalau dipikir, paling masuk akal memang menggunakan helikopter.
"Akaterasu Rie-sama ya? Silahkan ikuti saya."
"Baiklah. IAI, terbangkan kembali helikopter ke gedung perusahaan juga kirim rekaman langsung CCTV di kota Teyviate yang memperlihatkan para penyihir itu."
"Akan segera kulakukan."
Helikopter itu terbang dengan sendiri kembali ke asalnya yaitu ke landasan helikopter di gedung perusahaanku. Oh ya alasan kenapa aku yang dikontak pemerintah adalah karena perusahaanku atau lebih tepanya keluarga Akaterasu yang memimpin di area daerah situ.
"Presiden, nona Rie-sama sudah ada di sini."
"Masuk."
Begitu penyambut itu membuka pintu, aku langsung bisa melihat bahwa panggilan ini bukan panggilan biasa. Seharusnya sejak awal aku sudah tahu bahwa kalau pemerintah menyuruhku datang dengan cepat pasti bukan panggilan pribadi. Tepat, ini adalah panggilan darurat yang melibatkan para pemimpin dari jajaran rendah sampai jajaran tinggi dan orang-orang berpengaruh besar seperti keluarga Akaterasu.
"Nona Rie, silahkan duduk di sini. Sebenarnya kursi ini dipakai oleh papa anda, tetapi semenjak perusahaan keluarga Akaterasu ditangani oleh nona Rie, tolong biasakan diri dengan pertemuan semacam ini."
"Baiklah."
Tidak sepenuhnya salah dugaanku bahwa pertemuan semacam ini digelar bukan hanya untuk saat darurat. Pasti biasanya adalah pertemuan rutinan setiap beberapa waktu sekali. Namun papa tidak pernah memberi tahu, berarti papa masih menanganinya sendiri.
"Kalau begitu mari kita lanjutkan pembahasan yang terpotong tadi, sekalian untuk memberikan gambaran singkat kepada nona Rie."
"Singkatnya penjelasan tadi adalah 'Evil Sorcerer Cultist' mulai aktif lagi di negara ini. Barusan saja mereka menyerang kota Teyviate kira-kira satu jam yang lalu. Untuk sementara karena nona Rie sudah datang, mohon sampaikan kejadiannya secara detail kepada kami apa yang terjadi menurutmu."
Dengan menjelaskan kejadian barusan dari cara pandangku kepada semua yang ada di sini dan mendengar, semua orang terkejut bahwa aku adalah seorang penyihir. Benar juga, aku harus menyuarakan ini kepada dunia bahwa pemikiran mereka tentang semua penyihir itu jahat adalah salah.
Awalnya aku tidak terpikir hal ini, tetapi setelah aku mengatakan bahwa aku adalah penyihir, semua orang terlihat panik dan berdiskusi dengan berbisik-bisik dengan orang di dekatnya. Tentu saja mereka melakukan begitu, penyihir kan adalah penjahat.
"Benci aku mengatakan ini kepada semuanya, tetapi ini adalah permohonan dengan menurunkan kehormatanku kepada kalian semua. Tolong hentikan perpecahan di antara kita dengan penyihir. Sudah kukatakan sebelumnya bahwa aku sempat mendengar ucapan mereka, yang mereka inginkan hanyalah kebebasan yang hilang. Jadi karena itu, aku mohon dengan sangat untuk mengakhiri ini."
Dengan menundukkan kepalaku jauh ke bawah, aku memohon dengan sangat ini kepada mereka. Cukup… sudah cukup masalah ini selalu begini. Kenapa saja ada sisi baik dan sisi buruk di dunia ini. Tidak bisakah perdamaian abadi tercapai?
Jujur aku yang sudah mengalami banyak pertarungan dan perang dalam kehidupanku sebelumnya sudah lelah dan muak dengan itu. Setiap pertarungan hanya menambah kebencian satu sama lain tanpa mengerti isi hati lawan.
"Apa-apaan permintaanmu itu nona Rie!? Lancang sekali mengatakan itu kepada kita. Atau jangan-jangan dirimu sudah dibutakan oleh penyihir-penyihir bodoh itu."
"Selama ini aku selalu mengharapkan dunia tanpa perpecahan dan masalah. Yang aku inginkan saat ini adalah masalah yang tidak diperpanjang dan penyelesaian yang adil."
Kalau kedua belah pihak bisa mengerti isi hati satu sama lain, mungkin perpecahan tidak akan terjadi lagi. Percekcokan dan perang hanya membuat hidup semakin salah. Mengingat semuanya itu membuat hatiku tawar dan tidak bisa tenang.
"Lancang sekali kau nona Rie, tidakkah kau tahu bahwa-"
"Desfeir. Diam, aku kata diam!! Kalian camkan ucapanku, selama kalian tidak mengubah pandangan kalian, jangan harap aku dan keluarga Akaterasu akan muncul di sini lagi di hadapan kalian. Malahan aku akan gunakan semua data yang ada padaku untuk memojokkan kalian semua. Selamat tinggal."