webnovel

Bab 7

Bel pulang sekolah berbunyi. Bel yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua siswa. Semua siswa langsung berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing.

"Main kerumah ga nih?" Tawar Nara kepada teman-temannya.

"Gue mau keluar sama Mami, Ra. Ga bisa kalo hari ini. Kayanya besok deh atau ga lusa aja." Jawab Risna.

"Gue juga mau keluar sama kakak, mau nyari kado buat cowoknya, ya Lo tau lah, kalo kakak gue bucin banget." Ucap Nanda sambil memutar bola matanya malas.

"Kalo gue sih bisa-bisa aja, tapi masa kita cuma berdua aja? Kan ga rame. Ga bisa beli makan-makan yang banyak." Kata Farah.

"Gue lagi haid hari pertama nih, males banget buat gerak. Kapan-kapan deh Ra." Ucap Sena sambil memegangi perutnya.

"Lo Ka? Mau pergi juga?" Tanya Nara. Tika mengangguk.

"Gue mau periksa ke dokter gigi, gigi gue sakit banget tadi malem." Jawab Tika.

"Lo kebanyakan makan janji manis kali." Ucap Nanda sambil tertawa.

Tika ikut tertawa, "Iya kayanya. Kebanyakan gombalan manis."

"Ya udah deh kapan-kapan aja kita kumpul. Hari ini gue tidur aja deh kayanya." Ucap Nara sambil memasukkan buku-bukunya.

"Alah, Lo mah masih ada tetangga yang bisa diajak jalan." Ucap Sena. Karena dia tau, Nara dan tetangganya yang seumuran itu suka jalan-jalan.

"Dia lagi ada jadwal ekskul katanya, ga bisa keluar hari ini. Kayanya gue beneran disuruh tiduran dirumah aja." Jawab Nara sambil menghembuskan napas pelan.

"Yaudah, kapan-kapan aja ya cantikku. Sekarang kita pulang dulu." Ucap Sena sambil mencubit pipi tembem Nara.

"Oke. Hati-hati."

Lalu mereka mulai keluar dari kelas satu persatu.

Rayhan yang menyadari Nara akan melangkah meninggalkan kelas segera menahan lengannya.

"Ra, tunggu!"

"Kenapa?" Tanya Nara dengan nada dinginnya.

"Gue mau ngomong sebentar sama lo." jawab Rayhan.

"Oke!" Ucap Nara santai.

Rayhan mengisyaratkan teman-temannya untuk keluar. Kini di kelas itu hanya ada Rayhan dan Nara.

"Ra, gue minta maaf. Gue gak ada maksud buat ngebentak lo. Tadi itu spontan aja keluar dari mulut gue." ucap Rayhan menatap Nara.

"Gue gak tau, kenapa gue ngerasa kesel aja waktu lo nolak ajakan gue. Gue bener-bener minta maaf, Ra." lanjutnya dengan suara pelan.

"Oke. Gue maafin lo. Lagian gue bukan type orang yang gampang dendam sama orang lain kok." ucap Nara tersenyum.

"Serius?" Tanya Rayhan.

Nara mengangguk. "Yaudah, gue pulang duluan ya." Pamit Nara.

"Iya. Hati-hati ya, Ra." ucap Rayhan tersenyum manis.

"E..iya. Gue duluan." ucap Nara gugup.

"Apaan sih gue pake gugup segala, cuma gara-gara liat senyum dia." runtuk Nara dalam hati. Emang dasarnya Nara gampang kebawa perasaan ya gitu. Gampang salting juga.

"Eh Ra!!" Panggil Rayhan lagi.

Nara menoleh ke belakang. "Kenapa?"

Rayhan melangkah mendekati Nara.

"Gue boleh jadi sahabat lo kan?" Tanya Rayhan.

"Boleh lah. Gue mah temenan sama semua orang, asal mereka baik sama gue, gue bisa lebih baik lagi ke mereka." jawab Nara tersenyum.

Rayhan mengangguk dan tersenyum lalu dia mengangkat jari kelingking nya.

"Sahabat kan?"

Nara mengaitkan jari nya ke jari Rayhan

"Sahabat!"

Rayhan tersenyum sumringah. Ternyata Nara memang gadis baik, makanya banyak yang segan terhadap gadis itu.

"Nanti sore jalan bisa kan?" Rayhan kembali menanyakan ajakannya.

"Sore ya?" Gumam Nara sambil berpikir.

"Bisa sih kayanya. Gue ga ada acara juga. Emang mau kemana?"

Tidak ada salahnya kan, Nara menerima ajakan Rayhan? Karena teman-temannya juga sedang sibuk semua.

"Ya kemana gitu, nonton apa makan. Atau jalan-jalan keliling aja gitu. Asalkan keluar." Jawab Rayhan karena sejujurnya dia juga tidak tau ingin pergi kemana.

"Boleh deh, gue sekalian mau nyari buku juga." Kata Nara.

"Yaudah, gue jemput ya."

"Ga ngerepotin emang?" Tanya Nara memastikan.

"Enggak lah, santai aja. Ntar gue jemput sekitar jam setengah 5 ya." Jawab Rayhan.

Nara mengangguk, "Oke. Nanti kalo mau berangkat kerumah gue, lo WhatsApp aja dulu, biar Lo ga kelamaan nungguin gue."

"Siap. Yaudah Lo pulang deh, hati-hati ya."

"Oke. Gue pulang ya Ray Jangan manggil-manggil mulu." ucap Nara sambil terkekeh.

"Iya. Hati-hati." Nara mengangguk dan tersenyum.

Rayhan keluar dari kelas dan di kaget oleh ketiga sahabatnya yang berdiri di dekat pintu.

"Sahabat?" Tanya Vernon.

"Sahabat?" Tanya Sandi.

"Sahabat?" Tanya Riki.

"Hah?"

"Cieee, yang udah sahabatan sama Nara." goda Sandi sambil mencolek-colek pipi Rayhan.

"Ciee, bentar lagi rubah status nih yeee." goda Vernon.

"Ekheemm, yang udah sahabatan mah beda, pasti bentar lagi juga makin deket." goda Riki.

"Apaan sih kalian! Emang kalian mau, gue sama Nara gak akur gini?!" Tanya Rayhan kesal.

"Mau kok. Apalagi sampe pacaran mau banget." ucap Sandi tersenyum jail.

"Kita dukung ye Ver kalo mereka pacaran." ucap Riki pada Vernon. Sedangkan Vernon hanya tersenyum tipis.

"Mau jalan kemana sih? Ngebet banget ngajakin Nara nya." Tanya Sandi.

"Kepo banget Lo? Kenapa mau ikut?" Jawab Rayhan dengan sedikit sewot.

Sandi tertawa. "Emang boleh? Kalo boleh mah ayo aja. Biar kalian ga bisa berduaan."

"Ganggu aja sih Lo. Gue cuma janji pergi berdua sama Nara ya, Lo mau jadi orang ketiga alias setan?" Tanya Rayhan.

Sandi kembali tertawa. "Iya-iya santai aja kenapa sih. Sewot banget. Hahaha."

Rayhan mendengus. "Lagian lo--"

"Gue apa?!" Sandi masih terus menggoda Rayhan.

"Alah udahlah. Mending sekarang kita pulang aja!" Ucap Rayhan sambil berjalan menuju mobilnya.

"Jiahhh, malu dia." ucap Sandi sambil tertawa.

"Ciee yang suka Nara." Goda Riki.

"Ki lo jangan ikut-ikutan Sandi dong!" Ucap Rayhan kesal. Lalu dia memasuki mobilnya.

"Ray, nanti jangan lupa cerita ke kita ya kalo udah pulang jalan-jalan. Jangan deg-degan Lo, awas aja malu-maluin." Sambung Sandi masih menggoda Rayhan.

Riki hanya tertawa. Sedangkan Rayhan menurunkan sedikit kaca mobilnya lalu menunjukan kepalan tangannya. Seolah berkata, 'gue tonjok lo'.

Sedangkan teman-temannya hanya tertawa.

Lalu mereka berempat pulang menuju rumah masing-masing.

¤¤¤

"Instagramnya Nara apa ya namanya?" Gumam Rayhan. Dia sudah sampai di rumah nya beberapa menit yang lalu. Sekarang dia sedang berbaring sambil memainkan ponselnya.

Kemudian dia fokus mencari informasi tentang Nara.

"Oh ini." gumamnya setelah menemukan instagram milik Nara.

"Banyak juga ga pengikutnya. Beneran populer deh kayanya. Padahal postingan cuma tiga tapi pengikut bisa banyak banget."

"Numpang tenar aja kali ya..." Rayhan berkata sambil tertawa.

"Berasa artis aja, gue mau numpang tenar ke Nara." Imbuhnya sambil tertawa.

Lalu dia melihat-lihat postingan Nara yang berisi foto gadis itu sendiri, foto bersama temannya dan sebuah pemandangan yang indah. Sangat estetik.

Rayhan terus memainkan ponselnya hingga akhirnya dia tertidur. Jangan khawatir dia akan lupa dengan janjinya akan pergi bersama Nara. Karena cowok itu sudah mengatur alarm agar tidak bablas tidur sampai malam.