Dua bulan kemudian.
Nara meregangkan otot-otot tangannya. Ia juga merasa jika punggungnya terasa pegal-pegal. Nara baru saja menyelesaikan pekerjaannya, hari ini cukup banyak orang yang berobat untuk gigi mereka.
Nara melirik jam tangannya, masih pukul setengah lima sore, Nara harus menunggu Rayhan hingga pukul lima sore untuk mereka bisa pulang bersama. Rayhan memang tidak mengizinkan Nara untuk membawa mobil sendiri. Sejak mereka menikah, setiap pulang dan pergi, Rayhan selalu mengantar jemput istrinya itu. Rayhan seolah tidak mau jika ada yang lecet dari tubuh istrinya.
"Kenapa jam lima masih lama, ya? Gue pengen cepat-cepat ketemu Rayhan nih. Pengen beli mie pedas, kayaknya enak banget. Gue udah lama nggak makan juga lagi." Gumam Nara.
Nara merasa jika ia begitu menginginkan mie itu, rasanya Nara ingin berlari ke tempat orang yang jualan mie pedas favoritnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com