Rayhan berjalan menghampiri Nara yang sedang berdiri dipinggir jalan. Mereka baru saja pulang sekolah, dan sepertinya gadis itu sedang menunggu jemputannya. Belum lagi telepon genggam yang menempel pada telinganya, mungkin masih mencoba untuk menghubungi supirnya.
Selama dikelas tadi, Nara berkali-kali menghindari tatapannya. Sebenarnya disini Rayhan juga kesal pada Nara, gadis itu terlalu mudah untuk marah, bukannya mendengar penjelasan atau mungkin setidaknya menahan amarahnya tapi Nara justru membesarkan egoisnya.
"Iya pak, Nara tunggu di pinggir jalan ya, depan sekolah. Nar---"
Nara terkejut saat ada yang merebut ponselnya. Jika tidak melihat terlebih dahulu siapa pelakunya, mungkin ia sudah berteriak jambret.
"Apaan sih? Aku lagi telpon." Kata Nara kesal. Ia menatap tajam pada Rayhan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com