Mobil itu diselimuti keheningan meski ada tiga orang di dalamnya. Ya, tiga orang. Ada Regina, Adhinatha, juga Pak Joko yang menyopiri di depan sana. Meski begitu tidak ada pembicaraan apapun yang terjadi. Regina kembali menjadi pendiam, pun Adhi yang tampaknya tidak berniat memecah keheningan itu. Pikirannya masih kesal karena obrolannya dengan bundanya kemarin malam. Soal permintaan untuk melepas Riani. Padahal di perjanjian awal mereka sepakat tidak akan menyinggung Riani maupun mengganggu wanitanya itu. Tapi kenapa sekarang dibahas lagi? Kenapa sekarang mereka meminta Adhi untuk meninggalkan wanita yang dicintainya, lagi? Kenapa mereka seenaknya? Seolah tidak pernah saja mencintai seseorang dengan begitu dalam saja.
"Pak, ini langsung berhenti di depan lobby saja atau di parkiran hotel saja, Pak?" tanya Pak Joko akhirnya memecah keheningan dan konsentrasi Adhi dengan pikirannya sendiri.
"Oh, berhenti di depan lobby saja. Kami masuk lewat pintu depan."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com