Adhi menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi. Titik-titik air masih menetes dari ujung rambutnya. Pria itu menarik napas panjang, membuangnya perlahan bersama rasa sesak yang tiba-tiba terasa seperti tengah menekan dadanya kuat.
"Bodoh, Dhi! Bagaimana bisa kamu sampai melewati batas, huh?" Pria itu menggeleng pelan. Disugarnya rambutnya yang tak seberapa panjang itu.
"Tidak seharusnya aku melakukan hal tadi pada Riani. Seharusnya aku menjaganya, bukan nyaris merusaknya."
Adhi membasuh wajahnya sekali lagi. Dia harus segera keluar dari sana. Mau tidak mau, dia harus menghadapi Damar yang sepertinya sudah mengendus gelagat mencurigakan antara dirinya dan Riani tadi.
Pria itu keluar dengan langkah ragu. Suara Riani yang tengah mengobrol dengan Damar terdengar, membuat Adhi menghela napas lega. Rupanya Riani tengah berusaha mengalihkan kecurigaan Damar dengan menceritakan kegiatan wanita itu seharian ini dan bagaimana wanita itu membuat cake dari pisang itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com