Pria dengan kacamata minus yang membingkai wajahnya itu tampak begitu serius pada berkas di tangannya. Dia bahkan tidak sadar kalau pintu ruangannya sejak tadi diketuk pelan oleh sang sekretaris. Wita —sekretaris pria itu, tersenyum canggung pada wanita paruh baya di sebelahnya.
"Tidak masalah. Tidak perlu mengetuk lagi. Aku akan masuk begitu saja." Wita mengangguk mengerti. Diulurkan tangannya mempersilakan wanita dengan sanggul dan pakaian mahal itu masuk ke ruangan direktur utama.
Suara ujung heelsnya beradu dengan lantai menimbulkan bunyi yang cukup keras. Pria itu akhirnya mendongak, menemukan wanita paruh baya yabg yang berjalan santai menuju sofa.
"Bunda?" Adhi bangkit berdiri, langsung meninggalkan berkas di tangannya dan menghampiri ibunya.
"Kok tidak memberi kabar kalau mau datang?" tanya pria itu setelah memeluk ibunya singkat.
"Sebenarnya bunda ke sini untuk mencari ayahmu. Tapi dia tidak ada di ruangannya. Jadi bunda ke sini, deh."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com